Paketdigital.com – JAKARTA – Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara perihal sikap sang ibu sekaligus pimpinan partainya, Megawati Soekarnoputri yang tersebut sempat menolak keras Rancangan Undang-Undang tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI). Puan menjelaskan, sikap Megawati itu dinyatakan sebelum DPR juga pemerintah mendiskusikan dengan RUU TNI.
Ia mengatakan, hasil pembahasan RUU TNI telah lama dijelaskan oleh Panja juga pimpinan DPR. “Ya itu kan sebelum kita bahas bersama. Dan hasilnya seperti apa, tadi kan di konferensi pers telah disebarkan hasil dari panja yang akan diputuskan,” terang Puan ketika ditemui pada Kompleks Parlemen, Senayan, DKI Jakarta Pusat, Hari Senin (17/3/2025).
Saat disinggung sikap Fraksi PDIP terkait RUU TNI, Puan tak menjawab lugas. Ia cuma mengatakan, pihaknya hadir untuk meluruskan hal-hal yang dianggap tak sesuai ketentuan.
“Kehadiran PDIP justru untuk meluruskan apabila kemudian ada hal-hal yang tersebut kemudian tidak ada sesuai dengan apa yang digunakan kemudian kami anggap itu tidaklah sesuai,” terang Puan.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan menolak RUU TNI dan juga Polri lantaran dianggap bertentangan dengan TAP MPR RI VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI kemudian Polri.
Hal itu disampaikan Megawati di pidato kebangsaan di tempat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di tempat Ibukota Indonesia Concert Hall lantai 15 iNews Tower, Kompleks MNC Center, Kebon Sirih, DKI Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
“Nanti kalau saya ngomong gini, Bu Mega enggak setuju, ya enggak setujulah yang RUU TNI-Polri gitu. Loh kok gak dilihat sumbernya, itu TAP MPR loh, yang mana namanya ketika jadi satu, saya yang dimaksud memisahkan, Presiden loh tidak Megawati,” kata Megawati.
Menurutnya, TAP MPR RI yang diterbitkan masa dirinya jadi Presiden itu harus dijalankan. Megawati mempertanyakan maksud DPR RI yang tersebut ingin menyetarakan TNI dan juga Polri lewat revisi undang-undang.
“TAP MPR harus dijalankan yaitu pemisahan antara TNI-Polri, loh kok sekarang disetarakan? Saya enggak ngerti maksudnya apa? Yaudah gausah deh ini ini dulu,” tutur Megawati.