Paketdigital.com – LONDON – Kita tahu berbagai tentang Bulan, tetapi para ilmuwan masih menyatukan bagian-bagian dari sejarah awalnya juga bagaimana ia menjadi satu-satunya satelit alami Bumi . ‘
Teori yang paling diterima secara luas tentang pembentukan Bulan disebut “hipotesis tumbukan raksasa” juga teori ini menyatakan bahwa terjadi tabrakan antara Bumi juga sebuah protoplanet bernama Theia sekitar 4,5 miliar tahun yang tersebut lalu.
Tumbukan yang disebutkan menciptakan puing-puing yang tersebut terkumpul pada orbit juga membentuk objek langit yang digunakan indah di tempat langit.
Sebuah regu peneliti dari Universitas Chicago menganalisis berbagai proporsi unsur di dalam pada batuan Bulan yang tersebut mengungkap lebih banyak berbagai informasi tentang bagaimana bulan berubah dari bola cair yang digunakan ditutupi oleh lautan magma bulan menjadi satelit yang mana dingin, berbatu, serta berdebu seperti ketika ini.
Data baru yang mana dikumpulkan dari batuan yang digunakan dikumpulkan selama misi Apollo menunjukkan Siklus membeku sekitar 4,43 miliar tahun lalu, yang mana merupakan waktu yang mana hampir bersamaan ketika Bumi menjadi layak huni .
Proto-Bulan terpisah menjadi beberapa lapisan ketika mendingin. Sebagian besar lautan batuan cair membeku juga sisanya berubah menjadi cairan sisa yang disebut KREEP, akronim untuk unsur kalium (K), unsur tanah jarang (REE), serta fosfor (P).
Tim peneliti menganalisis KREEP pada batuan Apollo lalu menemukannya terbentuk sekitar 140 jt tahun setelahnya Tata Surya terbentuk.
Proses peluruhan unsur tanah jarang yang disebut lutetium membantu menentukan usia batuan. Seiring waktu, unsur ini berubah menjadi hafnium, tetapi periode pendinginan Bulan lalu pembentukan reservoir KREEP tidak ada menghasilkan kembali banyak lutetium apabila dibandingkan dengan batuan lain yang terbentuk pada pada waktu yang dimaksud sama.
Para ilmuwan bertujuan untuk menghitung waktu yang tepat kapan KREEP terbentuk di tempat bulan lalu karenanya, dia menguji sampel kecil bebatuan dari Siklus lalu mengamati rasio hafnium di zirkon bulan yang dimaksud tertanam. Mereka menemukan bahwa usia bebatuan selaras dengan pembentukan dalam reservoir yang kaya akan KREEP.
Usia ini sesuai dengan pembentukan reservoir KREEP sekitar 140 jt tahun pasca Tata Surya terbentuk, sekitar 4,43 miliar tahun yang lalu. Penelitian ini membantu kita memahami sejarah kuno Siklus juga kapan ia mendingin.
Ilmuwan Universitas Chicago, Nicolas Dauphas, mengungkapkan terhadap Universe Today : “Kami butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan teknik ini, tetapi kami memperoleh jawaban yang digunakan sangat tepat untuk pertanyaan yang mana sudah menjadi kontroversi sejak lama.”
Dauphas menambahkan: “Temuan ini selaras dengan bukti lain—ini merupakan tempat yang bagus untuk memulai persiapan guna memperoleh lebih besar banyak pengetahuan tentang Bulan dari misi Chang’e dan juga Artemis.”