Paketdigital.com – SIDNEY – Para ilmuwan masih mencari metode untuk menentukan tanggal kejadian geologi kuno, yang mana memusnahkan dinosaurus dari Bumi.
Namun, penemuan mengejutkan dari dasar Samudra Pasifik dapat memberikan metode kunci baru untuk menentukan tanggal kejadian geologi sejarah utama yang tersebut terjadi jutaan tahun lalu.
Sebuah studi baru, yang dimaksud melibatkan penemuan sinyal yang berasal dari 10 jt tahun lalu, dapat berfungsi sebagai penanda waktu global lalu meningkatkan cara ilmuwan menyinkronkan catatan geologi yang mencakup jutaan tahun.
Sebuah pasukan peneliti dari Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf (HZDR), yang bekerja mirip dengan TUD Dresden University of Technology kemudian Australian National University (ANU), menemukan peningkatan tak terduga di isotop radioaktif yang mana sangat langka pada sampel dasar laut dari Pasifik.
Benda-benda yang ditemukan oleh para arkeolog, seperti tulang , atau sisa-sisa kayu, dapat diberi tanggal dengan cukup akurat dengan cara ini. Namun, ada masalah.
“Metode radiokarbon terbatas pada penanggalan sampel yang mana berusia tak tambahan dari 50.000 tahun,” tutur fisikawan HZDR, Dr. Dominik Koll, menjelaskan.
“Untuk menentukan tanggal sampel yang tersebut lebih lanjut tua, kita perlu menggunakan isotop lain, seperti beyllium-10 kosmogenik (10Be).”
nitrogen dalam atmosfer melawan Bumi. Kemudian, berilium-10 jatuh ke Bumi sama-sama hujan kemudian mengendap dalam sedimen laut seiring berjalannya waktu. Dengan waktu paruh 1,4 jt tahun, berilium-10 membantu ilmuwan melacak insiden hingga 10 jt tahun lalu, menjadikannya alat yang mana berharga untuk mempelajari sejarah kuno Bumi.
Koll serta timnya menganalisis kerak ferromangan yang mana dikumpulkan dari beberapa kilometer dalam bawah Samudra Pasifik. Kerak yang tersebut dikumpulkan kaya akan zat besi serta mangan dan juga terbentuk perlahan selama jutaan tahun, menyimpan catatan inovasi lingkungan.