Paketdigital.com – JAKARTA – Ukuran Kapal Nabi Nuh sampai ketika ini masih jadi misteri yang mana tak henti diteliti oleh para ilmuwan modern. Tidak semata-mata ukuran, merekan juga masih mencari terkait keberadaan lalu kebenaran kapal raksasa tersebut.
Dalam kisah Nabi Nuh, disebutkan apabila dirinya memulai pembangunan sebuah kapal raksasa yang mana dapat menampung sejumlah makhluk hidup untuk bertahan dari bencana banjir yang digunakan akan datang.
Ukuran Kapal Nabi Nuh sendiri sudah pernah dijelaskan di Alkitab, disebut apabila Nabi Nuh mendapat instruksi khusus untuk dimensi bahtera 300 hasta panjang, 50 hasta lebar lalu 30 hasta tinggi lalu substansi “kayu gopher”. Kayu gopher dapat merujuk pada kayu pinus, cedar, atau cemara.
Dari pernyataan tersebut, kata hasta pada satuan panjang mungkin saja masih terdengar asing. Dimana hasta adalah salah satu satuan ukuran panjang yang digunakan berasal dari bahasa Sanskerta.
Kata hasta berarti “tangan” atau “lengan”. Hasta termasuk ukuran panjang bukan baku, berbeda dengan meter.
Hasta sendiri diketahui miliki nilai 45,72 cm atau 0,4572 m. Jadi, 1 hasta identik dengan 0,4572 meter. Skor ini didasarkan pada ukuran tangan orang Indonesia yang dimaksud diukur dari ujung jari telunjuk hingga ujung jari kelingking pada waktu tangan direntangkan.

Sehingga ukuran hasta ini sanggup hanya berbeda-beda di dalam setiap negara. Untuk ukuran kapal Nabi Nuh sendiri sudah pernah diterbitkan pada sebuah peer-review, publikasi yang mana dijalankan oleh siswa, Journal of Physics Special Topics.
Dalam studi yang dimaksud siswa memutuskan panjang rata-rata untuk perhitungan mereka: 48,2 sentimeter. Ini adalah berarti bahwa, dengan perkiraan mereka, bahtera akan memiliki panjang 144,6 meter, lebar 24,1 meter, kemudian tinggi 14,46 meter.
Namun, pada penemuan lain yang digunakan diterbitkan surat kabar The Observer, sebuah regu ilmuwan menyatakan berhasil menemukan kapal Nabi Nuh di tempat perbatasan Turki-Iran, 32 kilometer dari Gunung Ararat.
Pemerintah Turki yakin dengan temuan itu dan juga menetapkan situs Gunung Ararat sebagai salah satu kepentingan arkeologis khusus. Turki juga setuju untuk melakukan penggaliannya.