Paketdigital.com – NEW DELHI – India berlomba forward di perlombaan teknologi kecerdasan buatan (AI) global untuk mengembangkan model-model dasar berdasarkan keinginan masyarakat.
Hal ini dipicu setelahnya China pada saat ini mengungguli Barat kemudian menantang Amerika Serikat (AS) yang tersebut mendominasi bidang tersebut.
Akhir bulan lalu, Menteri Teknologi Berita Ashwini Vaishnaw mengumumkan bahwa enam entitas di area New Delhi telah dilakukan menunjukkan kemajuan serta dapat merilis model dasar mereka itu pada akhir tahun ini.
“Model dasar yang mana dibuat dalam India akan bersaing dengan model-model terbaik dalam dunia,” katanya seperti dilansir dari Hindustan Times, merinci rencana pemerintah untuk menggalang inisiatif yang disebutkan melalui alokasi sumber daya komputasi lalu pendanaan.
Keikutsertaan New Delhi di perlombaan ini terjadi di tempat sedang persaingan sengit antara Beijing serta Washington, yang digunakan berupaya merebut ‘tahta’ kepemimpinan Artificial Intelligence setelahnya model yang tersebut dirilis DeepSeek semakin populer di dalam kalangan pengguna pada AS, melampaui Asisten Percakapan GPT yang digunakan diproduksi Perusahaan AI Terbuka sekitar tiga tahun lalu.
Menurut Vaishnaw, pemerintah sudah mengakuisisi 18.693 unit pemrosesan grafis (GPU) yang dimaksud dibutuhkan untuk menyokong penelitian kemudian pengembangan AI, melampaui target awal 10.000 unit GPU di tempat bawah Misi IndiaAI untuk tahun keuangan yang berakhir Maret 2025.
“Pemerintah akan meluncurkan portal yang dimaksud memungkinkan perusahaan rintisan juga peneliti mengakses daya komputasi ini dengan nilai tukar lebih besar rendah dari nilai tukar acuan global,” katanya.
New Delhi terlihat mencoba mengikuti jejak Beijing untuk menghurangi biaya melalui model DeepSeek-R1 yang mana biayanya cuma sekitar USD6 juta.
Jumlah ini berjauhan tambahan rendah daripada USD100 jt yang dimaksud dikeluarkan oleh perusahaan teknologi Amerika Serikat seperti model GPT4 OpenAI.