Paketdigital.com – LONDON – Dahulu sekitar 230 jt tahun yang tersebut lalu, terdapat satu benua super besar yang dimaksud disebut Pangea . Namun, seperti yang dimaksud kita ketahui, benua ini perlahan terpecah dan juga yang mana muncul adalah perubahan benua yang sekarang ini kita kenal.
Meskipun sulit membayangkan dunia yang dimaksud semata-mata memiliki satu benua super, ada bukti fosil spesies purba yang tersebut habitatnya akhirnya terpisah. Misalnya, fosil Cynognathus, reptil mirip mamalia yang tersebut telah dilakukan punah seukuran serigala modern, hanya saja ditemukan pada Afrika juga Amerika Selatan – yang dimaksud menunjukkan bahwa kedua benua itu pernah menyatu, menurut The Geology Society.
Namun oleh sebab itu inti Bumi yang mana lunak lalu lempeng tektonik , isinya masih terus bergerak hingga pada saat ini – faktanya, Afrika diperkirakan akan terbelah menjadi dua pada masa mendatang.
Namun ketika kita berbicara tentang “masa depan” sebenarnya masih sangat jauh, akibat perpecahan seismik diperkirakan akan memakan waktu sekitar 50 jt tahun, menurut National Geographic.
Afrika merupakan rumah bagi salah satu retakan terbesar pada dunia – Sistem Retakan Afrika Timur (EARS) – yang mana begitu besar hingga melintasi banyak negara seperti Etiopia, Kenya, Republik Demokratik Kongo, Uganda, Rwanda, Burundi, Zambia, Tanzania, Malawi, juga Mozambik.
Pada dasarnya, retakan telah terjadi muncul pada area ini lalu pada akhirnya akan pecah yang mana akan memisahkan lempeng Somalia yang mana tambahan kecil dari lempeng Nubia yang tambahan besar. Anda akan keliru apabila mengira ini adalah proses yang mana cepat lantaran retakan ini membutuhkan waktu 25 jt tahun untuk terbentuk.
Ketika samudra ini akhirnya terpisah di tempat masa depan yang mana sangat jauh, samudra keenam baru akan terbentuk juga sebagai akibatnya negara-negara yang dimaksud sebelumnya terkurung daratan seperti Rwanda, Uganda, Burundi, Republik Demokratik Kongo, Malawi, serta Zambia akan mendapatkan garis pantai.
(Kiri) Pangaea, juga (kanan) benua-benua yang kita kenal sekarang akibat dari transformasi benua iStockphoto oleh Getty Images
Topik tentang benua yang terpisah ini semakin menarik perhatian ketika pada tahun 2018 sebuah retakan besar (kedalaman 50 kaki dan juga lebar 65 kaki di dalam beberapa tempat, media lokal melaporkan pada ketika itu) di dalam Lembah Rift Kenya menjadi berita utama serta lokasinya mengundang berbagai perhatian pada dunia maya. Apakah ini akibat pergerakan tektonik atau belaka erosi tanah akibat hujan lebat?