Paketdigital.com – JAKARTA – Akademisi Prof Komaruddin Hidayat memberikan kritikan mengenai fenomena pejabat yang digunakan kerap saling lempar tanggung jawab pada menyelesaikan permasalahan bangsa. Dia bahkan menggambarkan kondisi ini sebagai gejala moral yang mana merosot, mirip dengan warga yang hidup di area “negara kandang ayam”.
“Negara kandang ayam. Kandang ayam itu baunya menyengat hidung. Orang yang tersebut rumahnya dekat kandang ayam terganggu tidurnya oleh baunya yang tersebut sangat menyengat. Tapi bagi mereka itu yang dimaksud tiap hari mengurusi peternakan ayam, hidungnya telah beradaptasi. Hilang kepekaannya,” tulis Prof Komaruddin lewat akun media sosial Instagramnya @hidayatkomaruddin, disitir Hari Senin (27/1/2025).
Dia bahkan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa negara ini dapat berubah menjadi “kandang ayam,” di tempat mana warga terbiasa dengan bau busuk penyimpangan para pejabatnya. Setiap hari, penduduk dijejali dengan kabar korupsi, nepotisme, serta pelanggaran moral lainnya. Akibatnya, hal itu lambat laun dianggap wajar.
“Saya khawatir negara ini akan menjelma bagaikan kandang ayam. Tiap hari mata, telinga, otak lalu hati dijejali berita korupsi juga pelanggaran moral. Jangan-jangan kita semakin letih lalu telah beradaptasi dengan berbagai penyimpangan yang dimaksud terjadi. Korupsi dianggap yang dimaksud biasa. Nepotisme disikapi biasa-biasa saja,” katanya.
Menurut dia, kepekaan moral penduduk perlahan akan memudar sebab paparan yang dimaksud terus-menerus terhadap penyimpangan. Ditambah dengan fenomena pejabat yang dimaksud saling melempar tanggung jawab sehingga memperburuk kondisi bangsa ketika ini.
“Pejabat saling lempar tanggungjawab kita membisu. Ketika kepekaan moral sudah ada mati, tak ubahnya kita seperti peternak ayam yang digunakan merasakan bau taik ayam serasa parfum,” tegasnya.
Menutup kritikannya, Prof Komaruddin menyebabkan pertanyaan yang mana seharusnya menjadi refleksi bersama, baik bagi pejabat maupun warga agar bangsa ini dapat meninggalkan dari bayang-bayang “negara kandang ayam” menuju masa depan yang mana lebih tinggi bermartabat. “Mau dibawa kemana bangsa lalu negara ini?” tanya Prof Komaruddin retoris.