Paketdigital.com – JAKARTA – Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman mendatangi Gedung Merah Putih KPK , Rabu (15/1/2025). Kedatangannya guna memenuhi panggilan regu penyidik KPK terkait perkara yang mana menjerat Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto .
Arief memenuhi panggilan pasca dirinya absen dalam pemanggilan pada Hari Jumat (10/1/2025). Arief tiba di tempat kantor KPK sekira pukul 10.09 Waktu Indonesia Barat dengan batik biru. Ia enggan berbagai berkomentar terkait pemeriksaaannya kali ini.
“Entar ya, kalau sudah ada kasih keterangan (diperiksa),” kata Arief dalam Gedung Merah Putih KPK, Rabu (15/1/2025).
Sebelum Arief, datang lebih besar dulu di dalam kantor Lembaga Antirasuah kader PDIP, Saeful Bahri. Kehadirannya ini setelahnya dirinya dua kali mangkir dari panggilan KPK. Ia terlihat sudah ada pada lobi Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 09.45 WIB.
Untuk diketahui, KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai dituduh pada tindakan hukum dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR yang dimaksud juga menyeret Harun Masiku.
“Penyidik menemukan adanya bukti keterlibatan saudara HK (Hasto Kristiyanto) yang digunakan bersangkutan sebagai Sekjen PDIP Perjuangan,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di tempat Gedung Merah Putih KPK, Selasa (24/12/2024).
Dia menjelaskan, Hasto bersama-sama dengan Harun Masiku melakukan suap terhadap Komisionar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Periode 2017-2022 Wahyu Setiawan.
Hasto juga ditetapkan sebagai dituduh pada tindakan hukum perintangan penyidikan oleh KPK pada surat perintah penyidikan (sprindik) yang dimaksud terpisah.
Setyo menjelaskan, Hasto memerintahkan Harun Masiku untuk merendam ponselnya dalam air lalu melarikan diri ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan.
“Bahwa pada tanggal 8 Januari 2020 pada ketika proses tangkap tangan KPK, HK memerintahkan Nur Hasan penjaga rumah aspirasi pada Jalan Sutan Syahrir Nomor 12 A yang biasa digunakan sebagai kantor oleh HK untuk menelepon Harun Masiku supaya meredam Handphone-nya pada air kemudian segera melarikan diri,” kata Setyo.