Penerimaan Kepabeanan juga Cukai Progresif Bantu APBN 2024 Tumbuh Optimis

Photo of author

By Badriyah Fatinah

Paketdigital.com – JAKARTA – Anggaran Pendapatan lalu Belanja Negara ( APBN ) 2024 konsisten jaga stabilitas kegiatan ekonomi nasional di dalam berada dalam berbagai tantangan. APBN 2024 berhasil menjalankan peran sebagai penyangga (shock absorber) pada melindungi masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas fiskal penerkonomian nasional. Kontribusi nyata pun ditunjukkan Bea Cukai, melalui surplus penerimaan di area berbagai sektor, baik impor, ekspor, maupun cukai.

Dalam Pertemuan APBN 2024, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, bahwa pendapatan negara pada tahun 2024 mencapai Rp2.842,5 triliun, berkembang sebesar 2,1% (yoy). Sementara itu, belanja negara tercatat sebesar Rp3.350,3 triliun, atau meningkat 7,3% (yoy).

Meskipun terdapat defisit APBN sebesar Rp507,8 triliun, atau setara dengan 2,29% dari PDB, tetapi kondisi APBN 2024 dinilai tetap memperlihatkan terkendali di dalam berada dalam ketidakpastian global.

Secara rinci, pada semester I 2024 perekonomian Indonesia menghadapi tekanan berat seperti situasi geopolitik, fenomena El Nino, lalu fluktuasi nilai komoditas. Beberapa kondisi krusial pun terjadi seperti naiknya harga 3,1% (yoy) pada Maret, nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga Rp16.421 per Simbol Dolar pada Juni, IHSG melemah, serta Yield Surat Berharga Negara (SBN) juga naik ke level 7,2%. Akibatnya penerimaan negara terkontraksi sebesar 6,2% (yoy).

Memasuki semester II, perekonomian mulai pulih seiring meredanya nilai minyak global lalu kenaikan nilai tukar komoditas utama seperti batu bara, nikel, dan juga CPO. Yield SBN turun menjadi 7% pada Desember, kenaikan harga berhasil ditekan ke 1,57%, kemudian nilai tukar rupiah menguat ke Rp16.162 per USD. Selain itu pendapatan negara pun meningkat 2,1% (yoy), didorong peningkatan penerimaan, termasuk kepabeanan juga cukai.

Kepala Subdirektorat Humas kemudian Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menjelaskan, bahwa Bea Cukai mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan peningkatan penerimaan sebesar 4,9% (yoy). Total penerimaan Bea Cukai mencapai Rp300,2 triliun yang dimaksud terdiri dari:

• Bea Masuk: Rp53,0 triliun (92,3% dari target), berkembang 4,1% (yoy) didorong peningkatan nilai impor serta penguatan kurs USD.

• Bea Keluar: Rp20,9 triliun (119,2% dari target), bertambah 53,6% (yoy) akibat kebijakan relaksasi ekspor mineral mentah dan juga kenaikan nilai tukar CPO.

• Cukai: Rp226,4 triliun (92% dari target), bertambah 2% (yoy) berkat kebijakan kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) lalu minuman mengandung etil alkohol (MMEA).

Leave a Comment