Paketdigital.com – JAKARTA – Persiapan masa pensiun tiada bisa saja dilaksanakan di waktu 2-5 tahun sebelum karyawan memasuki masa purnabakti. Perencana keuangan Antonius Karya mengungkapkan, idealnya persiapan memasuki masa pensiun dijalankan sejak karyawan memasuki usia 40 tahun. Menurut Anton, seseorang karyawan harus menyiapkan dana pensiun yang dimaksud bukan dapat dikumpulkan belaka pada waktu 2-5 tahun.
“Kalau kita bicara persiapan pensiun sebenarnya jauh-jauh hari sebelumnya gitu. Jadi idealnya sanggup menyosialisasikan terhadap perusahaan-perusahaan dengan karyawannya itu kalau boleh diberikan kesempatan untuk mulai belajar mempersiapkan pensiun dari hal-hal yang digunakan kecil-kecil aja itu dari umur 40 tahun tetapi kan kekhawatirannya akan ada conflict of interest,” ujar Anton pada waktu pelatihan di area Sekolah Laurensia Alam Sutera, Tangerang, Banten, disitir Selasa (7/1/2025).
Anton menambahkan, karyawan tak sanggup mengandalkan uang pensiun dari kantor sebagai pegangan. Karena, kata dia, uang pensiun biasanya tiada akan mencukupi untuk permintaan hidup setelahnya pensiun.
Selain dana pensiun, hal lain yang perlu disiapkan oleh karyawan adalah miliki skill atau keahlian yang digunakan bisa saja digunakan setelahnya pensiun untuk mendapatkan pemasukan tambahan.
“Tentu hanya skill-skill yang tersebut sesuai dengan zaman ya sesuai dengan zaman yang digunakan masih akan dibutuhkan di tempat 5-10 tahun kedepan atau kemungkinan besar mampu tambahan panjang lagi atau ya memang sebenarnya mengawasi eranya. Era apa sih pada pada waktu sekarang ini skill yang diperlukan agar kita masih tetap saja dapat menciptakan income di area masa pensiun,” jelas Anton.
Anton menjelaskan, karyawan yang dimaksud sudah ada pensiun juga tidak ada melulu harus membuka usaha untuk mampu mendapatkan pemasukan. Karena, kata dia, membuka usaha tidak hal yang mana mudah juga tidaklah semua mampu untuk melakukan hal itu.
“Bergantung pada kesiapan dia, dikarenakan bangun bidang usaha butuh waktu tapi kalau kita bicara mengenai part timer atau freelance kemudian sebagainya lebih banyak mudah untuk dijalankan dua-duanya punya challengenya masing-masing. Tapi bangun usaha itu lebih tinggi menantang dibandingkan dengan part timer. Saya akan mengamati kembali dari sudut pandang keuangan, kalau memang benar beliau mumpuni memulai pembangunan usaha modalnya cukup ya bangun kalau nggak ya jangan,” jelas Anton.
Untuk membantu para karyawan yang mana akan memasuki masa pensiun, Anton membuka jasa pelatihan terhadap karyawan yang dimaksud akan purnabakti. Dia telah melakukan pelatihan ini sejak 2010.