Paketdigital.com – MOSKOW – Para pakar militer dan juga geopolitik menilai jatuhnya rezim Bashar al-Assad di area Suriah merupakan pukulan telak bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Alasannya, Wilayah Moskow selama ini telah lama mengeluarkan dana lalu sumber daya militer yang dimaksud besar untuk menopang rezim tersebut.
Assad melarikan diri dari Suriah lalu telah terjadi mengeklaim suaka kebijakan pemerintah di area Rusia, menurut media pro-Kremlin. Statusnya yang dimaksud sekarang diasingkan menimbulkan Kota Moskow kehilangan sekutu regional utama.
Aset militer Rusia pada Suriah sekarang ini terancam, seperti pangkalan Angkatan Laut-nya dalam kota pelabuhan Tartus, yang digunakan memberi Kremlin penampilan di area dekat sisi selatan NATO pada Laut Mediterania.
“Ini adalah pijakan mereka itu di tempat Mediterania, serta dari sana ke Atlantik—akan menjadi pukulan telak jikalau kehilangan itu,” kata Edward Lucas, peneliti senior di tempat Center for European Policy Analysis (CPA) untuk Newsweek, yang dilansir Selasa (10/12/2024).
Wakil Laksamana Negeri Paman Sam yang telah pensiun, Robert Murrett, sependapat dengan Lucas.
“Ini merupakan pukulan telak bagi prestise Rusia di dalam kawasan itu,” kata Murrett untuk Newsweek.
“Suriah sangat penting bagi aset Angkatan Laut Rusia yang digunakan beroperasi pada Mediterania,” ujarnya.
“Mereka mungkin saja mencoba mempertahankan beberapa wilayah di area sekitar sana dengan pemerintahan baru, tetapi itu pun agak sulit akibat semua dukungan yang tersebut dia berikan untuk rezim Assad,” imbuh Murrett, yang tersebut sekarang menjadi perwakilan direktur Institut Kebijakan Keselamatan lalu Hukum Universitas Syracuse.
“Ini akan menjadi jalan yang sulit bagi Rusia,” paparnya.