Negeri Paman Sam Kurangi Impor Garmen dari China, Untungkan Sejumlah Negara Asia

Photo of author

By Bahjah Jamilah

Paketdigital.com – JAKARTA – Dalam inovasi signifikan perihal dinamika perdagangan global, Amerika Serikat (AS) terus menghurangi impor garmennya dar i China sejak satu dekade terakhir.

Penurunan ini, yang dipicu konflik dagang AS-China kemudian kegelisahan melawan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh China, sudah pernah membuka pintu bagi negara Asia lainnya untuk memperluas penampilan mereka dalam lingkungan ekonomi pakaian jadi Amerika.

Mengutip dari European Times, Selasa (10/12/2024), laporan terbaru Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (USITC) menyebutkan bahwa China—yang dulunya pemasok utama garmen ke AS—mengalami penurunan pangsa bursa hingga 16,4 persen antara tahun 2013 hingga 2023.

Sebaliknya, negara-negara seperti Vietnam, Bangladesh, India, lalu Kamboja muncul sebagai penerima kegunaan utama dari pembaharuan ini.

Dominasi China di dalam pangsa pakaian jadi Amerika Serikat dulunya tak tergoyahkan. Kemampuan produksinya di skala besar, rantai pasokan efisien, kemudian biaya kompetitif menjadikannya sumber utama bagi pengecer Amerika. Namun, beberapa faktor sudah pernah menggerogoti pangsa bursa China selama 10 tahun terakhir.

Perang Dagang AS-China

Perang dagang, yang tersebut dimulai pada 2018 di area bawah pemerintahan Donald Trump, mengenakan tarif pada barang-barang China senilai banyak miliar dolar, termasuk pakaian jadi.

Tarif ini secara signifikan meningkatkan biaya impor pakaian dari China, yang digunakan menyokong perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk mengeksplorasi opsi sumber alternatif.

Kekhawatiran HAM

Laporan tentang kerja paksa pada wilayah Xinjiang, China, tempat sebagian besar kapas negara itu diproduksi, telah lama menuai kecaman luas. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat memberlakukan Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur pada tahun 2021, yang digunakan melarang impor barang-barang yang digunakan dibuat dengan kerja paksa dari Xinjiang.

Undang-undang ini semakin mengempiskan insentif bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk mendapatkan pakaian dari China.

Leave a Comment