Rakyat Suriah Bergembira Rayakan Jatuhnya Rezim Presiden Bashar al-Assad

Photo of author

By Bahjah Jamilah

Paketdigital.com – DAMASKUS – Warga Suriah turun ke jalan dalam seluruh Suriah juga dalam seluruh dunia, bersuka cita menghadapi berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

Al Jazeera berbicara terhadap enam orang yang dimaksud berada di tempat Homs juga Damaskus, merayakan perkembangan terbaru pasca koalisi pejuang oposisi menyerbu negara itu pada serangan kilat yang menggulingkan rezim Assad tersebut.

Nour Abdulmawla (32), dari Homs, pribadi pejuang yang tersebut mengambil bagian bertempur menyatakan, “Demi Tuhan, ini sesuatu yang dimaksud tak terlukiskan. Saya masih tidak ada tahu apakah saya sedang bermimpi atau apakah saya masih tertidur. Saya dari Homs, dari lingkungan George Chiah, lalu saya harus pergi 10 tahun yang tersebut lalu, pada tahun 2014. Saya harus meninggalkan keluarga saya serta tidak ada bertemu merekan selama 10 tahun … Akhirnya saya bertemu mereka sekarang, syukur untuk Tuhan.”

“Tidak ada perasaan seperti ini. Saya belum pernah mengalaminya pada hidup saya, puji Tuhan. Saya semata-mata berharap perasaan yang mana kita miliki ini, bahwa Tuhan akan memuliakan saudara-saudari kita dalam Palestina dengan perasaan yang sama. Semoga Tuhan memberi dia kemenangan,” ungkap dia.

Dia menjelaskan, “Maksud saya, hal yang dimaksud paling memengaruhi Anda adalah mengamati barisan keamanan yang digunakan menyebabkan orang takut untuk melewatinya, juga sekarang para pemuda memasuki barisan itu juga menginjak gambar Hafez al-Assad. Saya berharap ada keadilan, ada kebebasan bagi rakyat kemudian era tirani berakhir.”

“Anda dapat meninjau seperti apa keadaan dalam sekitar Anda. Maksud saya, orang-orang Homs, orang-orang yang mana sangat terpengaruh oleh rezim, kemudian sekarang kegembiraan merek tak terlukiskan,” ungkap dia.

Majd Shahoud (38) dari Bab Sbaa, Homs, merayakan kemenangan sama-sama keponakannya Mohamed. “Bagaimana perlakuan rezim terhadap orang-orang di area Homs? Kejam. Kejam, kejam, kejam. Kami tidaklah punya listrik, tidaklah ada air, bukan ada internet, semuanya menjadi masalah,” papar dia.

“Kemarin kami menunggu, penuh harapan, mengawaitu Anda, untuk hari di tempat mana Suriah benar-benar mampu menjadi Suriah. Hari ini adalah hari yang penuh kegembiraan, bagaikan mimpi. Homs-ku, jiwaku. Hidupku adalah Homs, Suriah adalah Homs. Kami adalah anak-anak negeri ini, kami satu, kami bukan ingin ada yang mana terluka lagi,” tegas dia.

Dia menjelaskan, “Saya bermimpi kita dapat hidup, seperti negara-negara lain yang mana sudah menggulingkan rezim mereka, tanpa rasa takut, tanpa takut untuk berbicara.”

“Hari ini di tempat jalanan saya semata-mata mengamati air mata. Air mata, air mata, air mata. Sekarang saya meninjau bahwa Suriah benar-benar milik kita, sekarang saya merasa bahwa ini adalah Suriah saya lalu ketika saya mengamati mereka, semoga Tuhan melindungi mereka, ketika saya meninjau merek datang … mereka itu telah dilakukan membalas dendam menghadapi saudara laki-laki saya, paman saya,” ungkap dia.

Leave a Comment