Paketdigital.com – TEHERAN – Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengungkapkan Presiden Suriah yang digulingkan Bashar Al-Assad telah terjadi mengeluhkan keadaan tentaranya sendiri selama rapat baru-baru ini pada ibu kota Damaskus, beberapa hari sebelum rezim yang dimaksud jatuh.
Araghchi mengungkapkan di wawancara secara langsung di area televisi pemerintah pada Mingguan waktu malam bahwa aparat keamanan lalu intelijen Iran sepenuhnya menyadari tindakan kelompok bersenjata dalam Idlib serta wilayah lain dan juga sudah mentransfer semua informasi yang mana relevan untuk pemerintah kemudian tentara Suriah.
“Jika tentara Suriah melawan, bahkan Aleppo tidak ada akan jatuh,” ungkap dia, menjelaskan Assad “terkejut dan juga mengeluhkan keadaan tentaranya sendiri” selama rapat baru-baru ini dalam Damaskus.
“Yang mengejutkan adalah ketidakmampuan tentara Suriah menghadapi pergerakan kelompok bersenjata, juga yang mana kedua adalah kecepatan pergerakannya,” papar dia.
Sebelumnya dilaporkan, Mohammed al-Bashir, kepala “pemerintahan penyelamatan” mengungkapkan pada Selasa (10/12/2024) bahwa oposisi Suriah sudah memberinya wewenang membentuk pemerintahan sementara pada negara itu.
“Berdasarkan kebijakan Komando Umum, kami telah lama diberi wewenang untuk membentuk pemerintahan sementara. Ini adalah akan dilaksanakan sementara pada tanggal 1 Maret 2025,” ungkap al-Bashir untuk penyiar Al Hadath.
Apa yang digunakan disebut “pemerintahan penyelamatan” dibentuk oleh pasukan oposisi dalam Idlib sejak Januari 2024.
Kelompok oposisi bersenjata Suriah merebut Damaskus pada hari Minggu. Awal Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengungkapkan beliau lalu 18 menteri lainnya telah dilakukan memutuskan masih berada di tempat ibu kota.
Jalali juga menyatakan beliau telah dilakukan berhubungan dengan para pemimpin kelompok oposisi yang digunakan telah terjadi memasuki kota tersebut.