Paketdigital.com – BAGHDAD – Dengan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, ribuan tentara Suriah menyeberangi perbatasan ke Irak.
Mereka ditampung oleh angkatan bersenjata Irak, yang saat ini telah lama memperketat keamanan pada sepanjang perbatasan negara itu dengan Suriah.
Para tentara Suriah yang tersebut ditampung itu datang dengan konvoi kendaraan. Ada beberapa tentara yang mana mengalami luka akibat pertempuran melawan pemberontak.
Sementara itu, Awal Menteri sementara Suriah Mohammed al-Bashir, mengungkapkan terhadap Al Jazeera bahwa warga Suriah membutuhkan “stabilitas lalu ketenangan”.
Dia menyatakan telah terjadi bertemu dengan anggota pemerintahan sebelumnya untuk memfasilitasi transisi politik.
Ahmed al-Sharaa, kepala HTS yang mana juga dikenal sebagai Abu Mohammed al-Julani, menyatakan untuk Sky News bahwa Suriah sedang bergerak menuju “pembangunan”, “rekonstruksi”, juga “stabilitas” setelahnya penggulingan Bashar al-Assad.
Militer negeri Israel mengumumkan telah lama melakukan sekitar 480 serangan terhadap target militer di dalam Suriah selama 48 jam terakhir dengan dalih mengurangi “stok senjata strategis” jatuh ke tangan “elemen teroris”.
Komandan pemberontak Hassan Abdul Ghani mengungkapkan pasukannya sudah menguasai kota Deir Az Zor dalam Suriah timur pasca pasukan Assad kemudian milisi yang mana didukung Iran meninggalkan wilayah tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan sebanyak 218 orang tewas di tiga hari pertempuran antara kelompok yang mana didukung Turki juga pasukan yang dipimpin Kurdi di tempat sekitar kota Manbij dalam Suriah utara.
Seorang pejabat tinggi Gedung Putih menyatakan pasukan Negeri Paman Sam akan terus tinggal di dalam Suriah setelahnya jatuhnya al-Assad dengan dalih sebagai bagian dari misi kontraterorisme yang tersebut difokuskan pada pemberantasan kelompok Negara Islam (ISIL atau ISIS).