Paketdigital.com – WASHINGTON – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk melarang orang transgender bertugas di dalam militer AS.
Rencana yang dimaksud dilaporkan The Times mengharuskan Trump melakukan penandatanganan perintah eksekutif segera pasca ia menjabat yang dimaksud akan mengeluarkan personel transgender yang tersebut telah bertugas dan juga melarang orang-orang yang disebutkan mendaftar di tempat masa mendatang.
Sekitar 15.000 anggota layanan Negeri Paman Sam yang mana terlibat secara terbuka adalah transgender. Mereka yang menjadi sasaran akan diberhentikan sebab alasan medis, dianggap tak layak untuk bertugas berdasarkan identifikasi gender mereka. Namun, bukan jelas apakah merekan harus menjalani pemeriksaan apa pun untuk menentukan status trans mereka.
Undang-undang baru yang dimaksud dipandang sebagai versi yang digunakan lebih lanjut keras dari larangan yang tersebut disahkan Trump selama masa jabatan pertamanya. Pada tahun 2018, ia melarang orang transgender secara terbuka untuk bergabung dengan militer, tetapi mengizinkan mereka yang digunakan sudah ada bertugas untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
Saat itu, Trump mengklaim sudah pernah berkonsultasi dengan para ahli militer lalu menyimpulkan bahwa orang trans bukan boleh bertugas di tempat ketentaraan pada “kapasitas apa pun.” Ia menekankan bahwa mengizinkan orang trans masuk ke pada jajaran ketentaraan disertai dengan “biaya medis yang mana sangat besar,” oleh sebab itu dia diduga memerlukan perawatan hormon yang digunakan mahal.
Pilihan Trump untuk menteri pertahanan, Pete Hegseth, diperkirakan akan menggalang langkah tersebut.
Mantan pembawa acara Fox News juga veteran Garda Nasional Negeri Paman Sam yang dimaksud baru-baru ini menerbitkan sebuah buku ‘The War on Warriors,’ di area mana ia mengecam militer Negeri Paman Sam lantaran menganut ideologi yang dimaksud membangunkan juga menjadi “kewanitaan” dengan mengiklankan keberagaman juga inklusivitas.
Ia juga mendesak panglima tertinggi berikutnya untuk “membersihkan rumah,” kemudian berpendapat bahwa perawatan medis untuk anggota angkatan transgender terlalu mahal bagi Pentagon.
Beberapa sumber berpendapat bahwa larangan potensial yang dimaksud akan datang pada ketika yang digunakan buruk bagi militer AS, yang sedang berjuang untuk merekrut cukup berbagai personel.