Paketdigital.com – WASHINGTON – Setelah bungkam berhari-hari, pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Awal Minggu resmi mengonfirmasi pemberian izin terhadap negeri Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak terpencil ATACMS pasokan Amerika.
Ketika Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden serta pemerintahannya tetap saja bungkam selama sepekan terakhir, berbagai pejabat internasional telah terjadi berbicara tentang pembaharuan sikap Washington terkait pengaplikasian rudal jarak jarak jauh tersebut.
“Mereka dapat menggunakan ATACMS untuk mempertahankan diri dia sendiri pada keadaan darurat,” kata juru bicara Dewan Security Nasional Gedung Putih John Kirby pada sebuah briefing di area Gedung Putih, seperti disitir dari laman resmi Gedung Putih, Selasa (26/11/2024).
“Kami memang sebenarnya mengubah panduan juga memberi dia panduan bahwa mereka itu dapat menggunakannya untuk menyerang jenis target tertentu ini,” lanjut Kirby, merujuk pada serangan negara Ukraina di area pada kemudian sekitar Wilayah Kursk Rusia.
AS kemudian sekutunya sudah pernah menyediakan sistem persenjataan yang mana semakin kuat bagi Kyiv sejak 2022, sambil menyangkal merekan sebagai pihak yang tersebut terlibat di pertempuran Rusia-Ukraina.
Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Pemimpin Rusia menyatakan bahwa pemanfaatan senjata jarak sangat oleh negeri Ukraina akan mengubah karakter permusuhan juga menjadikan NATO sebagai kontestan segera di konflik.
Dia menjelaskan bahwa senjata seperti ATACMS atau Storm Shadow yang tersebut dipasok Inggris tiada dapat digunakan oleh pasukan Kyiv tanpa partisipasi personel militer NATO.
Respons Kota Moskow datang Kamis lalu, ketika rudal balistik hipersonik baru, Oreshnik, digunakan terhadap kompleks lapangan usaha militer Yuzhmash dalam Dnipro, Ukraina.
Putin menyebutnya sebagai “uji coba tempur” senjata baru juga menyatakan uji coba semacam itu akan terus berlanjut tergantung pada keadaan.