Paketdigital.com – WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan tanah Israel juga Hizbullah telah lama menyetujui usulan gencatan senjata permanen dari Washington, yang akan dimulai pada pukul 4 pagi waktu setempat pada hari Rabu (27/11/2024).
Permusuhan antara tanah Israel kemudian pejuang Syiah yang tersebut bermarkas dalam Lebanon selatan meningkat pada bulan September, dengan Pasukan Keamanan negeri Israel melancarkan sejumlah serangan udara serta kemudian mengerahkan pasukan darat.
“Saya baru belaka berbicara dengan perdana menteri tanah Israel juga Lebanon,” ujar Biden pada hari Selasa, pada waktu berpidato dalam Rose Garden, Gedung Putih. “Saya senang mengumumkan bahwa pemerintah dia telah dilakukan menerima usulan Negeri Paman Sam untuk mengakhiri konflik yang menghancurkan antara negeri Israel kemudian Hizbullah.”
“Gencatan senjata dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen,” ungkap presiden Negeri Paman Sam tersebut.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara dan juga polisi Lebanon akan dikerahkan ke perbatasan negara itu dengan tanah Israel selama 60 hari ke depan, sementara tetangga selatannya akan “secara bertahap menarik pasukan kemudian warga sipil yang tersebut tersisa,” menurut Biden. Hizbullah lalu “organisasi teroris lainnya tidak ada akan diizinkan” memasuki wilayah tersebut, imbuhnya.
Beberapa jam sebelum pengumuman, jet-jet tempur negara Israel menghantam Beirut lalu kota-kota Lebanon lainnya, sementara Hizbullah menembakkan roket ke wilayah Galilea di dalam Israel.
Pemerintah tanah Israel memberikan kata-kata mayoritas untuk memperkuat usulan AS, dengan hanya saja satu menteri yang mana menentang, menurut kantor Awal Menteri Benjamin Netanyahu. Namun, negeri Israel “mempertahankan haknya untuk bertindak melawan segala ancaman terhadap keamanannya”.
Biden menggunakan pidato Rose Garden untuk memohon untuk organisasi Hamas agar melakukan gencatan senjata pada Wilayah Gaza juga.
“Hamas harus memproduksi pilihan. Satu-satunya jalan pergi dari mereka itu adalah membebaskan sandera, termasuk warga negara Amerika, yang dimaksud merek tahan kemudian pada proses itu mengakhiri pertempuran, yang mana akan memungkinkan lonjakan bantuan kemanusiaan,” papar dia.
Israel telah dilakukan membunuh 44.211 warga Palestina di area Daerah Gaza sejak genosida pada 2023.