Amerika Serikat Beri negeri Ukraina Senjata Nuklir untuk Melawan Rusia? Hal ini Jawaban Gedung Putih

Photo of author

By Amri Nufail

Paketdigital.com – WASHINGTON – Laporan New York Times pada November lalu menyebutkan bahwa para pejabat Amerika Serikat (AS) ingin mempersenjatai negeri Ukraina dengan senjata nuklir untuk melawan Rusia.

Sekarang Gedung Putih memberikan jawaban yang digunakan jelas menghadapi gagasan itu, yakni tidak.

Penasihat Keselamatan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengungkapkan untuk ABC News pada hari Mingguan (1/12/2024) bahwa ide semacam itu “tidak sedang dipertimbangkan.”

“Apa yang digunakan kami lakukan adalah meningkatkan berbagai kapasitas [senjata] konvensional ke negara Ukraina sehingga mereka dapat secara efektif mempertahankan diri dan juga melawan Rusia, tidak [memberi mereka] kemampuan nuklir,” katanya.

Dua pekan lalu, New York Times pada laporannya mengeklaim bahwa Presiden Joe Biden dapat mengizinkan negara Ukraina memiliki senjata nuklir lagi, seperti masa sebelum runtuhnya Uni Soviet. Laporan itu mengutip para pejabat Amerika Serikat yang mana tak disebutkan namanya.

Surat kabar yang disebutkan menggambarkan prospek negeri Ukraina yang tersebut miliki senjata nuklir sebagai “pencegah instan juga sangat besar” bagi Rusia.”Tapi langkah seperti itu akan rumit serta miliki implikasi serius,” tulis surat kabar yang dimaksud pada laporannya.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menguraikan beberapa implikasi tersebut, dengan memberi peringatan bahwa mentransfer senjata semacam itu dapat dianggap sebagai peluncuran serangan terhadap negara Rusia sesuai dengan doktrin nuklir Rusia telah dilakukan diubah baru-baru ini.

Doktrin nuklir baru Rusia memungkinkan penyelenggaraan senjata atom apabila terjadi serangan nuklir pertama di dalam wilayah atau infrastrukturnya, atau apabila kedaulatan atau integritas teritorial Rusia terancam secara kritis oleh senjata nuklir atau konvensional.

Iterasi terbaru dari doktrin yang disebutkan juga memungkinkan Ibu Kota Rusia untuk memperlakukan serangan oleh negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir sebagai setara dengan agresi nuklir langsung.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak laporan New York Times. “Itu pertimbangan yang mana identik sekali tiada bertanggung jawab oleh orang-orang yang dimaksud mungkin saja miliki pemahaman yang mana buruk tentang realitas, dan juga yang dimaksud tidaklah merasa sedikit pun bertanggung jawab menghadapi konsekuensi dari proposal mereka,” katanya.

Leave a Comment