Paketdigital.com – WASHINGTON – Keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengampuni putranya, Hunter, dapat merusak “integritas” Amerika. Itu diungkapkan taipan teknologi miliarder Elon Musk.
Biden sebelumnya menyatakan bahwa ia tiada akan campur tangan di proses hukum yang mana melibatkan putranya.
Pada bulan Juni, Hunter Biden dihukum melawan tiga dakwaan kejahatan lantaran berbohong tentang permasalahan terkait narkoba pada dokumen pembelian senjatanya pada waktu membeli revolver pada tahun 2018.
Dalam perkara terpisah, beliau mengaku bersalah berhadapan dengan tiga pelanggaran pajak kejahatan dan juga enam pelanggaran pajak ringan pada bulan September, dengan hukuman yang dimaksud dijadwalkan pada bulan Desember.
Membalas unggahan di area X oleh sesama pengusaha perusahaan David Marcus pada hari Minggu, Musk menulis: “Saya tidak ada peduli dengan permasalahan narkoba, tetapi meragukan integritas Amerika Serikat tidaklah baik.”
Segera pasca kemenangannya di pemilihan umum pada tanggal 5 November, Presiden terpilih Donald Trump memilih pimpinan Tesla lalu Space X untuk mengepalai Departemen Efisiensi eksekutif yang baru dibentuk. Prakarsa yang disebutkan tampaknya akan beroperasi di dalam luar batas-batas pemerintah AS.
Dalam sebuah pernyataan yang tersebut dikeluarkan pada Hari Minggu malam, Biden mengumumkan bahwa “pengampunan penuh lalu tanpa syarat” mencakup pelanggaran yang mana “telah diadakan atau kemungkinan besar sudah diadakan atau disertai oleh putranya selama periode dari 1 Januari 2014 hingga 1 Desember 2024, termasuk tetapi bukan terbatas pada semua pelanggaran yang mana didakwakan atau dituntut.”
Presiden Biden mengklaim bahwa putranya dituntut “secara selektif kemudian tidak ada adil” lantaran hubungan kekeluargaannya, bersikeras bahwa “orang hampir tiada pernah diadili melawan tuduhan kejahatan hanya saja lantaran cara mereka itu mengisi formulir senjata.” Dia menambahkan bahwa tindakan hukum terhadap Hunter merupakan “kesalahan hukum,” yang diduga didalangi oleh lawan-lawannya dari Partai Republik.
Sejak Biden menjabat pada tahun 2021, sebagian politisi GOP terkemuka menuduh bahwa putranya bertindak sebagai ‘tukang suruhan’ presiden pada operasi korupsi yang mana melibatkan negara-negara asing. Presiden yang digunakan akan lengser itu membantah klaim tersebut.