Paketdigital.com – JAKARTA – Dewan Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera bertemu dengan Badan Pengelola Pengembangan Usaha Daya Anagata Nusantara ( BP Danantara ) mulai pekan ini, menyusul rencana peralihan BUMN ke badan penanaman modal baru tersebut.
Berdasarkan laporan, Dewan Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kemudian PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dijadwalkan bertemu dengan manajemen BP Danantara pada Selasa, (19/11/2024) hari ini.
Lalu, PT Korporasi Listrik Negara (Persero) atau PLN juga PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID diagendakan pada Rabu, (20/11/2024). Sedangkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga PT Pertamina (Persero) rapat dijadwalkan pada Mulai Pekan (25/11/2024) pekan depan.
Pertemuan bos-bos perusahaan plat merah kemudian petinggi BP Danantara akan berlangsung pada gedung Sentra Mandiri, Cikini, DKI Jakarta Pusat, yang digunakan sekarang menjadi kantor utama lembaga baru itu.
“Sejumlah BUMN akan dipanggil terkait dengan Danantara. Lokasi Kantor Danantara di dalam Jl. RP. Soeroso no 2-4. Di maps: Sentra Mandiri,” demikian bunyi keterangan resmi.
Pada tahap awal, BP Danantara akan menaungi tujuh BUMN. Di fase ini, dana kelolaan diperkirakan mampu mencapai USD600 miliar atau setara Rp9.520 triliun (mengacu kurs Rp15.880 per USD).
BUMN yang dimaksud dinaungi diantaranya Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Telkom Indonesia, serta MIND ID.
Berikut rincian asset under management (AUM) dari tujuh BUMN yang akan datang dinaungi yakni Bank Mandiri senilai Rp2.174 triliun, BRI sebesar Rp1.965 triliun, kemudian Rp1.671 triliun dari PLN. Kemudian, Pertamina Rp1.412 triliun, Bank BNI Rp1.087 triliun, Rp318 triliun berasal dari Telkom, Rp259 triliun dari MIND ID, lalu Rp163 triliun dari INA.
Selain itu, BP Danantara juga membawahi Indonesia Investment Authority (INA). Peleburan INA ke BP Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada di area hitungan USD10,8 miliar. Jumlah ini baru tahap awal juga berasal dari INA.
Pemerintah juga akan segera mengalihkan pengelolaan special mission vehicles (SMV) untuk BP Danantara. Saat ini, SMV masih di area bawah kontrol Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Adapun total asset under management yang digunakan akan segera dikelola BP Danantara USD982 miliar atau setara Rp15.584 triliun.