Negeri Paman Sam Kembali dalam Tangan Trump, Mimpi China Jadikan Mata Uang Yuan Terkuat Bisa Terkubur

Photo of author

By Bahjah Jamilah

Paketdigital.com – JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menginginkan sebuah mata uang yang tersebut kuat kemudian stabil untuk memainkan peran penting di perdagangan global . Namun, kembalinya Donald Trump tampaknya akan menantang ambisi tersebut.

Yuan berisiko mengalami tekanan penurunan selama bertahun-tahun selama masa kepresidenan Trump yang tersebut kedua, serta ancaman peperangan dagang lainnya sudah pernah memicu prakiraan terhadap mata uang ini. Para analis memperkirakan yuan akan menembus level terendah 17 tahun terhadap dolar pada 2025, dengan sebagian besar pengamat memperkirakan penurunan sekitar 10%.

Mata uang Yuan tambahan rentan dibandingkan ketika konflik dagang terakhir. Imbal hasil obligasi eksekutif China berjauhan dalam bawah imbal hasil obligasi AS. Perusahaan-perusahaan asing menarik kembali investasinya. Pertumbuhan sektor ekonomi bukan merata serta momok deflasi dapat menyeret suku bunga lebih tinggi rendah lagi.

“Tekanan ke bawah kemungkinan akan meningkat,” ujar ekonom lingkungan ekonomi negara berprogres dalam Absolute Strategy Research Adam Wolfe diambil dari The Edge Malaysia, Mingguan (17/11/2024).

Dia memproyeksikan, People’s Bank of China (PBOC) kemungkinan akan terus menyokong yuan untuk sementara waktu oleh sebab itu perasaan khawatir stabilitas keuangannya tentang devaluasi yang mana lebih besar besar. Namun, apabila konflik dagang benar-benar terjadi, PBOC mungkin saja akan mengizinkan lebih besar sejumlah depresiasi untuk melindungi ekspor China kemudian meningkatkan sikap negosiasi.

Logika yang disebutkan menggalakkan para trader untuk meningkatkan taruhan terhadap mata uang tersebut. Yuan pada negeri diperdagangkan pada level terendah intraday sekitar USD7,248 pada 14 November, level terlemah di tiga bulan terakhir kemudian para penjual opsi bertaruh pada penurunan tambahan lanjut. Kurs luar negeri berada di area sekitar USD7,237 pada Hari Jumat (17/11/2024).

Sementara, Jefferies Financial Group Inc memperkirakan nilai tukar harian yuan sekitar 8 yuan per dolar Negeri Paman Sam pada tahun 2025. Terakhir kali yuan berada dalam level yang dimaksud pada 2006, ketika George W Bush menjadi presiden kemudian dunia usaha China tambahan kecil dari Jerman.

Para analis mengungkapkan bahwa membiarkan yuan melemah adalah jalan yang mana paling sedikit perlawanannya, kemudian salah satu yang menguntungkan ekspor China apabila Negeri Paman Sam meninggal tarif. Namun, perdebatan sebenarnya adalah tentang seberapa berbagai juga seberapa cepat PBOC akan membiarkan mata uangnya terdepresiasi.

Beijing merekayasa devaluasi yuan pada tahun 2015, ketika PBOC mengizinkan penurunan 1,9% pada tingkat suku bunga harian. Hal ini memicu arus mengundurkan diri dari modal besar-besaran dan juga menyusutkan cadangan mata uang asing RRT. Hal ini juga meningkatkan kekuatan argumen Negeri Paman Sam bahwa negara ini adalah ‘manipulator mata uang’ sebuah sebutan yang mana dibuat secara resmi pada masa jabatan pertama Trump.

“Devaluasi yuan akan berarti tekanan ekonomi lebih banyak lanjut juga hambatan utang, dan juga ancaman dicap sebagai manipulator mata uang,” kata kepala strategi pembangunan ekonomi di area Saxo Markets, Charu Chanana. Ia menyatakan bahwa langkah ini akan menambah ketegangan antara Amerika Serikat serta China.

Leave a Comment