Paketdigital.com – JAKARTA – Gaya hidup halal atau halal lifestyle semakin dikenal di area seluruh dunia sebagai standar yang mana mengedepankan nilai-nilai syariah di setiap aspek kehidupan. Tren ini tidaklah hanya saja mencakup konsumsi makanan dan juga minuman halal, namun juga kosmetik, obat-obatan, keuangan syariah, fesyen, pariwisata, kemudian media Islami.
Menurut laporan State of the Global Islamic Report, tren halal lifestyle diperkirakan akan mencapai nilai USD2,4 triliun pada akhir 2024, menunjukkan prospek luar biasa bagi sektor-sektor tersebut. Dalam pengaktifan acara tahunan 11th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di area Ibukota Indonesia Convention Center, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa ISEF adalah langkah strategis untuk mengupayakan kegiatan ekonomi syariah Indonesia ke kancah internasional.
“Melalui ISEF, kita terus menguatkan literasi halal lifestyle untuk menyokong Indonesia sebagai pemain kunci pada lapangan usaha halal global,” ujar Perry, disitir Awal Minggu (4/11/2024).
Sebagai bentuk konkret, Perry mengumumkan peluncuran Program Halal Traceability untuk memudahkan konsumen melacak produk-produk halal dari produksi hingga konsumsi, juga inisiatif digitalisasi item pesantren juga Sharia Restricted Investment Account (SRIA).
“Aplikasi ini akan memverifikasi konsumen mendapatkan item yang mana terpercaya dan juga sesuai syariah,” tambahnya.
Selain itu, Perry menyoroti pentingnya percepatan lingkungan halal melalui teknologi internet of things (IoT) untuk mengupayakan integrasi hasil halal secara end-to-end. Hal ini mencakup akselerasi sertifikasi halal, penguatan ekspor, branding modest fashion Indonesia, juga pengembangan sistem kegiatan bisnis pesantren yang digunakan terhubung secara digital.
Menjawab Kebutuhan Wisata Ramah Muslim
Dalam The 6th International Halal Tourism Summit, bagian dari rangkaian ISEF 2024, Kemenparekraf/Baparekraf meluncurkan Pedoman Layanan Dasar Wisata Ramah Muslim yang tersebut akan menjadi panduan bagi destinasi-destinasi wisata untuk memenuhi keinginan wisatawan muslim. Deputi Sektor Industri serta Penyertaan Modal Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, menyampaikan bahwa prospek 2 miliar wisatawan muslim global merupakan prospek besar bagi pariwisata halal Indonesia.
“Indonesia dapat menjadi destinasi utama wisata halal dunia dengan terus memperbaiki atraksi, fasilitas, dan juga kerja serupa antar-stakeholder. Industri pariwisata yang digunakan ramah muslim tiada cuma menarik wisatawan tetapi juga menggalang perkembangan kegiatan ekonomi lokal melalui pengembangan produk-produk halal pada negeri, seperti kuliner juga kosmetik,” ungkap Rizki.
Sebagai informasi, ISEF 2024, yang mana berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024, menghadirkan para pakar, praktisi, kemudian pelaku usaha dari berbagai bidang untuk berbagi wawasan juga menciptakan kolaborasi yang menyokong dunia usaha syariah pada tingkat nasional maupun internasional. ISEF tak belaka menjadi ruang untuk berdiskusi namun juga jaringan untuk mewujudkan ide-ide baru yang mana akan menguatkan sikap Indonesia sebagai pemain utama di perekonomian syariah global.