Paketdigital.com – JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) RI dengan Bank Syariah Indonesia ( BSI ) meluncurkan Green Zakat Framework yakni sebuah kerangka kerja yang bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan pada praktik zakat. Kerangka ini didesain untuk memahami zakat tidaklah cuma sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, tetapi juga sebagai alat untuk mengupayakan pelestarian lingkungan kemudian penyelenggaraan berkelanjutan.
Peluncuran Green Zakat Framework yang dimaksud diselenggarakan di tempat Jakarta, Hari Sabtu (2/11), ditandai dengan penandatangan kerja sejenis oleh Deputi I Baznas RI Sektor Pengumpulan M Arifin Purwakananta, lalu Senior Vice President ESG Group Bank Syariah Indonesia (BSI) Rima Dwi Permatasari.
Penandatanganan yang disebutkan disaksikan oleh Ketua Dewan Penasihat WZWF yang dimaksud juga Pimpinan Baznas RI, Lingkup Perencanaan, Kajian, dan juga Pengembangan, Prof (HC). Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Sekretaris Jenderal World Zakat and Waqf Wadah (WZWF) Datuk Dr. Mohd Ghazali bin Mohd Noor, juga Direktur Pemberdayaan Zakat juga Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur.
Deputi I Baznas RI M. Arifin Purwakananta mengatakan, Green Zakat Framework ini bertujuan untuk menggerakkan inovasi paradigma zakat yang peduli lingkungan. “Melalui acara ini, zakat diharapkan dapat memainkan peran penting di mengupayakan kesejahteraan lingkungan, selaras dengan ajaran Islam tentang tanggung jawab menjaga alam,” kata dia.
Arifin menambahkan, melalui acara ini warga diajak untuk turut dan juga di pergerakan pengerjaan berkelanjutan, khususnya di isu-isu terkait dunia usaha hijau, aksi iklim, dan juga pelestarian alam. Menurut Arifin, inisiatif ini juga merupakan upaya dengan pada meningkatkan kesadaran lingkungan, juga akan mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui instrumen zakat.
“Tidak cuma itu, para mustahik juga nantinya akan mendapatkan akses ke acara pemberdayaan ekonomi yang mana selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Kami berharap Green Zakat Framework ini dapat menjadi wadah bagi rakyat bahwa zakat tidaklah cuma bermanfaat untuk mustahik, tetapi juga dapat diarahkan pada program-program yang mana menjaga keseimbangan ekologi, seperti energi terbarukan, rehabilitasi lahan, juga pengelolaan sumber daya alam yang mana berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Senior Vice President ESG Group BSI Rima Dwi Permatasari mengatakan, peluncuran ini pada rangka menguatkan citra sebagai pelopor zakat hijau yaitu mengedepankan zakat yang mana berwawasan lingkungan. Di satu sisi, pihaknya menilai inisiatif Green Zakat Framework akan memberikan peningkatan terhadap relevansi zakat.
“Artinya dengan menghubungkan zakat dengan isu-isu lingkungan global, kegiatan ini dapat meningkatkan relevansi zakat di area kalangan warga modern. Tentunya kami berharap kolaborasi BSI lalu Baznas ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakkat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Rima.