2 Srikandi Capim KPK, Apakah Terpilih atau Terdepak?

Photo of author

By Faridah Hasna

Paketdigital.com – JAKARTA – Dari 10 nama Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , ada 2 srikandi yang lolos seleksi Capim KPK. Keduanya yakni anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara pemilihan raya (DKPP) Ida Budhiati dan juga Komisioner Kompolnas Poengky Indarti.

Sebanyak 10 Capim KPK yang mana diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan diteruskan ke DPR. Nah, apakah 2 srikandi yang dimaksud berada di tempat dalamnya akan terpilih menjadi Pimpinan KPK atau malah terdepak.

“Harapan saya sebagai jubir atau harapan KPK sebagai lembaga identik persis dengan harapan penduduk Indonesia. Kita semua menginginkan sosok-sosok nakhoda di tempat lembaga ini yang mana kredibel, integritas, dan juga dapat mengakibatkan kapal lembaga ini mengarungi gelombang-gelombang perlawanan koruptor, gelombang pemberantasan korupsi, lalu itu tidak ada mudah,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika, Rabu (2/10/2024).

“Harapannya pasca diserahkan nama-nama 10 orang ini para delegasi rakyat di area Komisi III DPR dapat memilih yang tersebut terbaik dari yang mana terbaik,” sambungnya.

Mengenai sosok 2 srikandi lolos Capim KPK yakni Ida Budhiati dan juga Poengky Indarti. Ida menjabat anggota DKPP sejak tahun 2012. Saat itu, ia merupakan perwakilan KPU.

Peraih Master Hukum dari Universitas Diponegoro (Undip) ini terlibat berperan di menentukan nasib personel KPU dan juga Bawaslu dari pusat hingga daerah.

Selain terlibat dalam dunia kepemiluan, Ida juga sejumlah terlibat pada bidang hukum yakni Relawan LBH Semarang (1994-1995).

Dia juga pernah menjadi Koordinator Divisi Lingkungan serta Perburuhan LBH di area Semarang (1996-1997), Divisi Pelayanan Hukum LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Ibukota (1997-2001), dan juga Direktur LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Semarang (2004-2008).

Kemudian, srikandi lainnya Poengky Indarti. Dia merupakan akademisi juga aktivis yang tersebut menjabat Komisioner Kompolnas.

Poengky lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 1983, kemudian memperoleh penghargaan Master Hukum Hak Asasi Manusia Internasional pada 2003 dari Northwestern University School of Law di tempat Chicago, Amerika Serikat.

Poengky merupakan salah satu dari 18 orang pendiri lembaga Imparsial The Indonesian Human Right Monitor pada 2002 yang digunakan fokus pada isu HAM.

Selain Ida Budhiati lalu Poengky Indarti, terdapat 8 nama lain yang mana lolos Capim KPK. Mereka yakni Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak, Michael Rolandi Cesnanta Brata, dan juga Setyo Budiyanto.

Leave a Comment