Paketdigital.com – JAKARTA – Todotua Pasaribu, salah satu tokoh yang dikenal berpartisipasi pada dunia pembangunan ekonomi lalu pemerintahan di tempat panggil Presiden terpilih Prabowo Subianto ke Kertanegara Ibukota Indonesia Selatan. Dalam pertemuannya Todotua Pasaribu diminta ciptakan iklim pembangunan ekonomi yang tersebut lebih banyak baik.
Dalam rapat tersebut, Todotua mengaku Prabowo menyampaikan beberapa poin strategis yang dimaksud diharapkan menjadi fokus utama pemerintahannya, teristimewa terkait pembangunan ekonomi serta pertumbuhan ekonomi.
Todotua mengungkapkan rapat yang disebutkan mengkaji visi besar pemerintahan Prabowo untuk periode mendatang. Salah satu hal yang digunakan paling ditekankan adalah bagaimana pemerintahan baru akan menciptakan iklim pembangunan ekonomi yang dimaksud kondusif.
“Presiden terpilih memohonkan kami untuk membantu pada pemerintahan berikutnya, khususnya di menciptakan iklim penanaman modal yang tersebut tambahan baik,” ungkap Todotua pada Kertanegara, Selasa (15/10/2024).
Prabowo Subianto, yang digunakan akan segera menjabat sebagai Presiden Indonesia, menetapkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi hingga 8% di periode pemerintahannya. Menurut Todotua, salah satu kunci utama untuk mencapai target yang disebutkan adalah menciptakan iklim penanaman modal yang mana lebih besar baik. Hal ini akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Prabowo.
“Pemerintahan berikutnya memiliki target perkembangan ekonomi sebesar 8%. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memperbaiki iklim investasi. Selain itu, bagaimana kita sanggup memangkas proses birokrasi yang tersebut rumit menjadi lebih tinggi mudah juga efisien,” jelas Todotua.
Penyederhanaan birokrasi ini menjadi penting, mengingat banyaknya keluhan dari para penanam modal mengenai lambatnya proses perizinan serta regulasi yang digunakan berbelit-belit di area Indonesia.
Dalam visi Presiden terpilih, reformasi birokrasi yang tersebut tambahan lincah dan juga transparan menjadi fondasi penting untuk menarik lebih besar sejumlah penanaman modal asing maupun domestik.