Peringkat petinju Kelas Berat terbaik di area Abad ke-21 yang dimaksud mengguncang jaga tinju dunia. Inilah waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan ke masa lalu serta merefleksikan kembali para petinju kelas berat terbaik di 24 tahun terakhir. Mari kita bahas salah satu pertarungan kelas berat yang tersebut paling menarik pada sejarah.
Tingkat I – Para Legenda di tempat Era Ini
Lennox Lewis berada pada kelasnya sendiri – lalu dapat dikatakan sebagai salah satu dari lima petinju kelas berat terbaik sepanjang masa. Pukulan jab-nya? Bayangkan Larry Holmes, namun dengan peningkatan kemudian selalu diulang-ulang.
Lewis bukanlah hanya sekali sekedar pamer, namun ia ingin menyelesaikannya. Dengan tinggi badan 195 cm, ia menggabungkan ukuran, kekuatan, kemudian bimbingan mendiang Emanuel Steward untuk mendominasi eranya, yang digunakan jikalau dilihat kembali, merupakan era yang digunakan bagus. Jangan lupakan ketangguhannya: pasca dikalahkan oleh Oliver McCall pada tahun 1994, ia kembali untuk menghentikan McCall tiga tahun kemudian.
Kisah yang dimaksud sejenis dengan Hasim Rahman – Lewis membalas KO yang disebutkan dengan salah satu penampilan terbaik sepanjang masa. Resumenya sangat kuat: Frank Bruno, Evander Holyfield, Vitali Klitschko, David Tua, Shannon Briggs, Razor Ruddock kemudian Mike Tyson yang digunakan sudah ada tidak ada lagi menjadi petinju terbaiknya termasuk di area antara korban-korbannya yang paling hebat. Dalam lanskap kelas berat yang mana penuh sesak, Lewis berkuasa.
Oleksandr Usyk mungkin saja adalah petinju kelas penjelajah terbaik yang pernah ada, dengan cuma Evander Holyfield yang kemungkinan besar menjadi saingannya untuk mahkota mitos tersebut. Usyk merebut semua sabuk juara kelas penjelajah, lalu mengejutkan Anthony Joshua pada tahun 2021 untuk meraih kemenangan tiga dari empat gelar kejuaraan kelas berat utama, sebuah kemenangan yang dimaksud ia ulangi pada tahun berikutnya.
Kiprahnya di tempat tahun 2024 semakin melegenda ketika ia mengungguli Tyson Fury yang tersebut tak terkalahkan pada sebuah pertarungan untuk mengukuhkan statusnya sebagai petinju terbaik pada divisi ini. Warisan Usyk? Dibangun di area menghadapi ketabahan. Dia tak pernah menghindar dari tantangan, menimbulkan karirnya menjadi salah satu yang terbaik sepanjang masa, dan juga meraih kemenangan berbagai pertarungannya yang tersebut paling berarti di dalam kandang lawan.
Klitschko bersaudara bagaikan Raksasa San Francisco pada awal tahun 2010-an – sebuah dinasti. Vitali lalu Wladimir mendominasi, masing-masing dengan metode sendiri. Vitali lebih tinggi menarik, sementara masa pemerintahan Wladimir menunjukkan konsistensi. Vitali pensiun dengan sabuk WBC pada tahun 2013 setelahnya dua kali tak terkalahkan, sementara Wladimir mempertahankan gelarnya dari tahun 2006 hingga 2015, ketika ia dikalahkan oleh Tyson Fury. Bersama-sama, keluarga Klitschko mendefinisikan sebuah era, oleh sebab itu sejumlah yang dimaksud mengawasi mereka sebagai yang mana terbaik di area abad ini.
Lalu ada Tyson Fury – teka-teki divisi ini. Dia melengserkan Wladimir Klitschko ketika tidaklah ada yang mana mengira itu mungkin, menghilang setelahnya gagal pada tes PED, lalu kemudian kembali bertarung melawan Deontay Wilder pasca dua kemenangan yang bukan mencolok di dalam tahun 2018. Fury berhasil menahan imbang Wilder dan juga memukul KO dua kali di pertandingan trilogi mereka.