Sinopsis Film Home Sweet Loan, Dilema dan juga Sulitnya Jadi Sandwich Generation

Photo of author

By Faiqa Amalia

JAKARTA – Bagaimana jadinya ketika luka yang tersebut paling di justru tercipta sebab orang terdekat? Seperti apa rasanya memendam luka dari keluarga yang tersebut jelas-jelas tinggal satu atap setiap harinya? Seperti itulah kondisi yang dimaksud dialami oleh Kaluna (Yunita Siregar) yang digunakan dikisahkan lewat film Home Sweet Loan.

Film terbaru dari Visinema Pictures yang digunakan diadaptasi dari novel laris karya Almira Bastari ini akan membuka kisahnya dengan ‘keruwetan hidup’ Kaluna yang digunakan tinggal sama-sama keluarganya, di dalam sebuah rumah sempit yang penuh sesak dikarenakan kedua kakaknya sudah ada berkeluarga serta punya anak. Dengan rentetan kejadian yang mana menyebabkan Kaluna tak betah di tempat rumah, ia bertekad untuk punya rumah sendiri, rumah yang mana nyaman untuk tempatnya pulang.

Perjalanan Kaluna mendapatkan rumah impian tak semulus bayangannya. Bukan hanya sekali masalah memilih rumah yang digunakan tepat, tapi sebagai seseorang pekerja dari kalangan menengah harus terjebak pada dilema sandwich generation. Kaluna harus memilih antara mengejar impian miliki rumah sendiri atau terus menanggung beban finansial keluarganya.

Kaluna kerap terjebak di pikirannya sendiri, apakah mengalah adalah jalan terbaik atau sekali-kali memberontak demi kebahagiaannya justru yang digunakan paling tepat?

Kaluna, si anak bungsu, tumpuan keluarga, si pejuang hidup, harus melintasi perjuangan hidup yang tersebut tentu di tempat dalamnya juga terukir kisah indah. Tak melulu tentang luka, lantaran Kaluna juga punya tiga orang sahabat dengan kisah hidupnya masing-masing, Tanish (Risty Tagor), Fita Anggriani (Miya), juga Derby Romero (Danan) yang justru mewarnai perjalanan hidup Kaluna dengan segala lika-likunya.

Sabrina Rochelle Kalangie selaku sutradara ingin Home Sweet Loan menjadi sebuah pelukan hangat bagi penonton yang mana merasakan beban sejenis atau justru lebih banyak berat dari yang mana dirasakan Kaluna. Sabrina ingin film ini menjadi representasi bahwa perasaan luka seperti Kaluna lumrah terjadi, divalidasi bahwa tak ada salahnya punya perasaan seperti Kaluna untuk orang terdekat.

Sabrina juga ingin film ini menjadi pelecut semangat untuk masih melangkah, meskipun harus memikul beban berat pada hidupnya.

“Semoga film ini tidak hanya saja jadi hiburan tapi juga menjadi teman hidup untuk menjalani hari. Siapa pun yang mana merasakan kekalutan yang mirip atau lebih tinggi parah mampu menemukan semangat melangkah untuk melanjutkan hidup,” ujar Sabrina pada konferensi pers film Home Sweet Loan di dalam kawasan Kuningan, Ibukota Indonesia Selatan, Rabu (18/9/2024).

Sementara Yunita Siregar yang digunakan merasakan di area kedudukan Kaluna di hidupnya berharap dengan menonton film ini, beban berat yang mana harus dipikul sanggup dilepaskan sejenak. Karena terkadang hidup perlu untuk ditertawai demi mencapai perasaan lega.

“Aku merasa jadi representasi perasaan sejumlah orang, banyak yang merasakan seperti Kaluna oleh sebab itu sandwich generation ini gede banget pada Indonesia, lebih banyak dari 40 persen. Semoga dengan menonton film ini beban kalian dapat hilang, lepas. Kita ketawain aja sama-sama beban hidup ini selama dua jam,” ujar Yunita.

Lantas, akankah Kaluna akhirnya menemukan rumah impiannya? Apakah dengan tinggal seseorang diri dapat menyembuhkan luka yang tersebut selama ini dirasakannya sesuai dengan bayangannya?

Temukan jawabannya kemudian ikuti perjalanan Kaluna pada film Home Sweet Loan yang akan tayang mulai 26 September 2024.

Leave a Comment