PLN EPI Dukung Transisi Energi Hijau lewat Pemanfaatan Biomassa

Photo of author

By Amirah Rahimah

JAKARTA – Subholding PT PLN Daya Primer Indonesia (PLN EPI) mencatatkan berbagai pencapaian dalammendorong transisi energi hijau melalui pemanfaatan biomassa untuk mengempiskan emisi karbon yang digunakan dihasilkan dari penyelenggaraan batu bara.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, hal itu tak lepas dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir pada pengembangan energi hijau di tempat Indonesia. Pemanfaatan biomassa oleh PLN EPI yang disebutkan direalisasikan melalui teknologi co-firing pada PLTU. Rencana ini, jelasnya, tidaklah semata-mata mengempiskan ketergantungan pada batu bara, tetapi juga memberdayakan dunia usaha lokal.

“Program co-firing yang dimaksud kami terapkan merupakan bagian dari komitmen PLN untuk membantu transisi energi bersih. Dengan memanfaatkan biomassa lokal, kami mampu menurunkan emisi karbon hingga 2,9 jt ton CO2 hingga bulan Agustus tahun ini,” ungkap Iwan melalui keterangan pers, Kamis (18/9/2024).

Pada tahun 2021, jelas Iwan, PLN EPI telah lama mensubstitusi 250.000 ton batu bara dengan biomassa, yang tersebut kemudian meningkat menjadi 580.000 ton pada tahun 2022, lalu mencapai 1 jt ton pada tahun 2023. “Pada tahun ini, kami memiliki target pemanfaatan lebih besar dari 2 jt ton biomassa,” tambahnya.

Iwan menambahkan, acara ini juga menyokong perkembangan kegiatan ekonomi warga lokal melalui penyediaan unsur bakar biomassa. Dalam mengembangkan pemanfaatan biomassa, kata dia, PLN EPI menggandeng berbagai mitra lokal untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami terus mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah wilayah kemudian publik lokal untuk menguatkan rantai pasok biomassa. Ini adalah sejalan dengan tujuan kami untuk menyokong pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060,” paparnya.

Dia mencontohkan, PLN EPI sudah bekerja identik dengan otoritas Kota Pulang Pisau pada pengembangan prospek biomassa sebagai sumber energi terbarukan. Kerja serupa ini melibatkan pengembangan lahan-lahan kritis di area wilayah yang disebutkan untuk memproduksi biomassa, juga mencari peluang limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai komponen baku biomassa. “Melalui kerja sejenis seperti ini, tidaklah cuma membantu transisi energi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar,” tandasnya.

PLN EPI, lanjut dia, juga sudah melakukan uji bakar co-firing dalam PLTU Bengkayang, Kalimantan Barat, dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai biomassa. Inisiatif ini berhasil menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk lokal juga menurunkan polusi yang mana sebelumnya dihasilkan dari pembakaran limbah kayu. “Sebanyak 50 orang telah terjadi bekerja di tempat titik-titik pengumpulan serta pemrosesan serbuk kayu pada sekitar PLTU,” tuturnya.

Iwan menegaskan, selain berdampak positif bagi lingkungan, inisiatif co-firing ini juga telah dilakukan mengupayakan sektor ekonomi sirkular di tempat berbagai daerah. “Kami telah terjadi melibatkan lebih banyak dari 1,25 jt publik pada rantai pasok biomassa, dengan nilai perekonomian mencapai Rp9,43 triliun,” paparnya.

Iwan juga menekankan bahwa pemanfaatan biomassa tak menggalakkan deforestasi. Biomassa yang digunakan digunakan, tegas dia, merupakan limbah pertanian dan juga perkebunan yang didaur ulang. “Kami menjamin bahwa biomassa yang mana digunakan berasal dari sumber yang mana berkelanjutan, sehingga tak semata-mata menggalang energi bersih tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan,” tandasnya.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, lanjut dia, PLN EPI berazam untuk terus meningkatkan pemanfaatan biomassa di pembangkit listrik. “Kami berupaya mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, dengan pemanfaatan hingga 10,2 jt ton biomassa per tahun pada 2031,” tutupnya.

Leave a Comment