JAKARTA – Komite Anti-Dumping Indonesia (KADI) pada Selasa kemarin (10/9/2024), mengunjungi Pabrik Baja Terpadu Krakatau Posco di tempat Cilegon. Kunjungan dilaksanakan untuk mengamati infrastruktur produksi kemudian berdiskusi tentang isu-isu terkini terkait regulasi anti-dumping juga strategi guna menyeimbangkan produksi baja pada negeri lalu impor, yang dimaksud pada waktu ini sedang di tinjauan akhir (sunset review).
Ketua KADI, Danang, didampingi oleh dua anggota KADI lainnya, mengunjungi sarana produksi blast furnace, hot-rolled coil, lalu plat di dalam Krakatau Posco. Selama kunjungan ini, merek mengadakan pertemuan tanya jawab dengan kelompok manajemen untuk memperoleh pemahaman yang digunakan lebih banyak mendalam tentang proses kemudian peralatan produksi.
Baca Juga: Kembangkan Kemungkinan Perempuan, Krakatau Posco Gelar Rencana Wanita Istimewa
Dalam konferensi berikutnya, Presiden Direktur Krakatau Posco, Jung Bum-Su, menyampaikan apresiasinya berhadapan dengan upaya berkelanjutan KADI di menggalang sektor baja pada negeri. Beliau menekankan pentingnya penyelesaian yang tersebut tepat waktu untuk tinjauan akhir yang sedang berlangsung terkait item hot-rolled coil lalu plat. Tindakan ini sangat penting untuk menjaga persaingan lingkungan ekonomi yang adil, dengan tinjauan yang dimaksud sedang dijalankan untuk menentukan apakah tarif anti-dumping yang mana baru belaka habis masa berlakunya perlu diperpanjang untuk melindungi industri.
Jung Bum-Su juga menyoroti perkembangan terbaru di bidang baja di negeri, termasuk peluncuran pabrik hot-rolled baru, yang tersebut diproyeksikan akan menambah kapasitas produksi yang dimaksud signifikan. Ekspansi ini menghadirkan potensi juga tantangan bagi industri, teristimewa di mengurus pasokan lingkungan ekonomi serta menjaga persaingan yang dimaksud sehat.
“Kami telah terjadi mengamati bahwa proteksi melalui instrumen Anti-Dumping (AD) telah terjadi menjadi tren di area beberapa negara besar. Ketika satu negara menerapkan AD terhadap negara lain yang melakukan dumping, negara pengekspor cenderung beralih ke negara lain yang dimaksud pengenaan AD-nya tidaklah seketat itu. Keseriusan dan juga prioritas utama KADI ketika ini adalah melindungi sektor pada negeri.” kata Ketua KADI, Danang, pada keterangan tertulis, Hari Jumat (13/9/2024).
Jung Bum-Su menegaskan kembali komitmen pihaknya untuk bekerja sebanding dengan para pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah Indonesia dan juga sektor terkait, guna menyokong sektor baja pada negeri yang kompetitif. Krakatau Posco masih sejalan dengan tujuan Asosiasi Besi kemudian Baja Indonesia (The Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA) untuk menurunkan ketergantungan pada impor serta menguatkan produksi lokal, sehingga menjamin bahwa produsen pada negeri dapat tumbuh pada pangsa global yang dimaksud semakin kompetitif.
Perusahaan juga berpartisipasi di forum yang tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Industri Indonesia pada tanggal 29 Agustus dalam Jakarta, pada mana strategi untuk meningkatkan pemakaian hasil di negeri dibahas. Krakatau Posco, sama-sama dengan pemimpin sektor lainnya, menekankan pentingnya langkah-langkah kolaboratif untuk meningkatkan daya saing domestik juga mengempiskan ketergantungan pada hasil baja impor.
Baca Juga: Sinergi pemerintahan juga Swasta untuk Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan
Perusahaan akan terus bekerja sebanding dengan pemerintah lalu pemangku kepentingan sektor di seminar mendatang bertajuk “Memperkuat Daya Saing Industri Baja Indonesia.” Acara ini diselenggarakan bekerja sejenis dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, kemudian Kementerian Pekerjaan Umum, kemudian dijadwalkan akan berlangsung pada akhir bulan ini.
Dengan berfokus pada inisiatif kolaboratif ini, Krakatau Posco berupaya untuk berkontribusi pada peningkatan jangka panjang juga ketahanan bidang baja Indonesia, meyakinkan lingkungan ekonomi yang seimbang serta adil bagi semua pelaku industri.