Pemanasan Global Bikin Sektor Bisnis Rusia Bertambah Rp99,9 Billion per Dekade

Photo of author

By Gusun Fawaida

JAKARTA – Layanan Domestik Bruto (PDB) Rusia berpotensi berkembang sebesar 1,2 triliun rubel atau USD13 miliar apabila suhu tahunan rata-rata di area seluruh negeri naik satu derajat Celcius, menurut penelitian terbaru. Bagian pertanian serta kehutanan akan mendapat khasiat paling besar dari global warming, seperti disimpulkan oleh para ahli.

Hal itu merupakan temuan dari laporan yang mana dikeluarkan oleh Institute of Economic Forecasting of the Russian Academy of Sciences (IEF RAS) di forum bertajuk “BRICS Climate Agenda in Modern Conditions” yang diadakan di area Moskow.

“Rata-rata suhu di tempat Rusia meningkat sebesar 0,5 C setiap sepuluhan tahun, menyebabkan risiko tambahan dari cuaca ekstrem dan juga menciptakan tantangan bagi ekonomi,” kata Aleksandr Shirov, direktur IEF juga salah satu penulis penelitian.

Namun apabila kebijakan adaptasi yang efisien diterapkan, efek inovasi iklim dapat menjadi positif bagi Rusia, ungkapnya pada forum tersebut.

Sebagai informasi pemanasan global atau global warming adalah istilah yang menggambarkan kejadian kenaikan suhu rata-rata daratan, lautan dan juga atmosfer bumi secara bertahap.

Penelitian ini membandingkan kemungkinan keuntungan serta kehancuran di tempat berbagai bidang ekonomi, seperti pertanian, ekstraksi sumber daya mineral, sektor transportasi hingga konstruksi, dan juga lain-lain. Kerusakan akibat pemanasan sebesar satu derajat Celcius di dalam semua sektor bernilai 2,45 triliun rubel (USD26,8 miliar). Sementara untuk manfaatnya mencapai hitungan 3,64 triliun rubel (USD39,8 miliar).

Para peneliti menerangkan, pembaharuan iklim sanggup menghadirkan dampak tambahan terhadap dunia usaha Rusia mencapai USD6,5 miliar atau setara Rp99,9 triliun (Kurs Rp15,375 per USD) setiap dekade.

“Efek total pembaharuan iklim terhadap Pendapatan Domestik Bruto tahunan di area Rusia diperkirakan mencapai kurang lebih besar 1,2 triliun rubel (atau 0,7% dari Pendapatan Domestik Bruto yang mana tercatat pada akhir 2023),” kata laporan itu.

Leave a Comment