Beban Bunga Utang Tembus Rp18.468 Triliun, Musk: Amerika Serikat Makin Cepat sekali Menuju Kebangkrutan

Photo of author

By Gusun Fawaida

JAKARTA – ketua eksekutif Tesla, Elon Musk mengklaim bahwa beban utang federal Amerika Serikat (AS) ketika ini sudah ada melebihi anggaran pertahanan. Hal ini disampaikan Musk di sebuah wawancara dengan podcast All-In.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan pada akhir Juli 2024, bahwa utang nasional telah lama melampaui USD35 triliun, pasca melonjak satu triliun di periode enam bulan.

Pada bulan Juni, Dewan Negeri Paman Sam meloloskan versi RUU kebijakan pertahanan tahunan yang dimaksud mengesahkan rekor pengeluaran mencapai USD895 miliar, menandai peningkatan 1% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.

“Pembayaran bunga utang nasional pada waktu ini lebih lanjut tinggi dari seluruh anggaran Departemen Defense lalu terus meningkat,” kata Musk.

CEO SpaceX itu mengingatkan bahwa Amerika Serikat “akan bangkrut dengan sangat cepat.”

Orang terkaya pada dunia itu juga menekankan bahwa setiap triliun dolar utang yang digunakan ditambahkan adalah uang yang dimaksud “anak-anak serta cucu-cucu kita harus membayar entah bagaimana.”

Menurut Musk, Amerika Serikat sudah ada menghabiskan lebih besar dari satu triliun dolar per tahun untuk membayar utang nasionalnya.

Awal pekan ini, miliarder teknologi itu membagikan postingan di dalam wadah X (sebelumnya Twitter) oleh akun yang mana fokus pada keuangan juga ekonomi, yang menyatakan bahwa Negeri Paman Sam harus membayar bunga utang lebih besar dari USD1,2 triliun atau setara Rp18.468 triliun (Kurs Rp15.390 per USD) di 12 bulan mendatang, yang tersebut dilaporkan setara dengan sekitar 25% dari pendapatan pemerintah.

Sebelumnya mengawali bulan ini, Musk juga menyampaikan peringatan bahwa tingkat pengeluaran pemerintah ketika ini menempatkan Amerika Serikat pada jalur tercepat menuju kebangkrutan. Ia juga menekankan, bahwa pengeluaran pemerintah yang dimaksud berlebihan akan datang memicu inflasi.

Pada bulan Agustus, Departemen Tenaga Kerja Negeri Paman Sam melaporkan bahwa kenaikan harga tahunan mengalami penurunan dalam bawah 3% pada bulan sebelumnya untuk pertama kalinya sejak 2021. Harga barang kemudian jasa naik 2,9%, sementara pemuaian inti, yang digunakan tak termasuk lapangan usaha makanan dan juga energi, naik 3,2% selama 12 bulan sebelumnya.

Leave a Comment