JAKARTA – Pandu Tani Indonesia (Patani) sama-sama Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) menyokong penuh acara makan bergizi yang mana digulirkan presiden terpilih Prabowo Subianto. Dua organisasi besar nasional ini berkolaborasi menyiapkan pasokan permintaan pangan untuk inisiatif tersebut, khususnya tahu dan juga tempe.
baca juga: Ketum Pandu Tani Indonesia Sarjan Tahir Dorong Pembentukan Badan Gizi Nasional
“Patani serta Gakoptindo telah rutin berkolaborasi, khususnya di hal pangan. Kami tentunya terpanggil untuk turut berpartisipasi kemudian mengawal program-program yang digunakan akan digulirkan presiden terpilih Probowo Subianto , teristimewa kegiatan makan bergizi gratis,” kata Direktur Utama (Dirut) Patani Sarjan Tahir usai pertemuan dengan Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syaifuddin, di dalam Kantor Pusat Patani, Gedung Smesco, Jakarta, Awal Minggu (2/9/2024).
Dipaparkan Sarjan, pada waktu ini Patani yang mana mempunyai 15 Kanwil lalu 40.000 anggota yang tersebar di tempat seluruh Indonesia senantiasa fokus pada isu-isu ketahanan pangan, bahkan mempunyai kegiatan Kampung Patani yang dimaksud telah berjalan sejak 2021. “Kampung Patani ini salah satu dari sejumlah inisiatif Patani pada bidang ketahanan pangan yang nantinya kita dorong untuk turut men-support kegiatan makan bergizi gratis ini, dengan Gakoptindo tentunya,” kata Sarjan.
Sarjan menjelaskan, acara Kampung Patani dengan Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani dalam Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat, yang tersebut dikomandoi Marsda TNI (Purn) Gutomo, adalah konsep merancang suatu kawasan berbasis pertanian pada arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan lalu kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) lalu memberi nilai tambah, yang dimaksud mampu menyejahterahkan petani, nelayan, kemudian pelaku UMKM dalam kawasan tersebut.
PPN Kampung Patani- layaknya Pentagon di dalam Amerika Serikat (AS), berfungsi untuk menghimpun data juga informasi sebagai substansi evaluasi melawan kinerja Kampung Patani dalam seluruh Indonesia. Awal digulirkan, ada lima Kampung Patani di tempat wilayah yang mana bersamaan mengambil bagian di-launching, yakni di dalam Ogan Ilir, Sumatera Selatan; pada Maros, Sulawesi Selatan; Ternate, Maluku Utara; Malinau, Kalimantan Utara; serta pada Bangka Belitung. Saat ini Kampung Patani telah banyak tersebar, baik yang digunakan dibangun secara perorangan maupun kelompok atau komunitas.
baca juga: Pandu Tani Masifkan Pendirian Kampung Patani hingga Pelosok Negeri
Adapun model atau bentuk Kampung Patani disesuaikan dengan kondisi agroekosistem kemudian kearifan lokal kawasan setempat juga memerhatikan karakteristik, kondisi sosial budaya, dan juga ekonomi, antara lain: Kampung Patani berbasis Kehutanan Sosial, Kampung Patani berbasis Perkebunan, Kampung Patani berbasis Tanaman Pangan, Kampung Patani berbasis Tanaman Hortikultura, Kampung Patani berbasis Peternakan, Kampung Patani berbasis Perikanan/Kelautan, lalu Kampung Patani berbasis Koperasi kemudian UMKM.
“Banyak kegunaan yang diperoleh pelaku perniagaan pada kawasan Kampung Patani, dalam antaranya dapat meningkatkan produktivitas, kemudian tersedianya saprodi, pemasaran juga pembiayaan perniagaan yang digunakan difasilitasi oleh Patani melalui Koperasi Indokopat. Petani, nelayan, koperasi lalu UMKM di kawasan Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai keinginan juga terciptanya kawasan usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan),” tutur Sarjan.
Sementara itu, Ketua Umum Gakoptindo Aip Syaifuddin mengaku pihaknya sangat antusiasme setiap kali bekerja identik dengan Patani. Apalagi kerja serupa pada mengawal acara makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo, khususnya pada hal ketersediaan kedelai juga pemasaran tempe/tahu untuk inisiatif makan bergizi juga peningkatan produksi kedelai lokal.