JAKARTA – Turki secara resmi sudah memohonkan untuk bergabung dengan kelompok negara-negara emerging market BRICS. Hal itu dijalankan sebagai upaya untuk meningkatkan pengaruh global lalu menjalin hubungan baru di dalam luar sekutu tradisionalnya pada Barat.
“Turki dapat menjadi negara yang mana kuat, makmur, bergengsi, juga efektif jikalau meningkatkan hubungannya dengan Timur dan juga Barat secara bersamaan,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan di area Istanbul pada akhir pekan lalu.
“Metode apa pun selain ini tiada akan menguntungkan Turki, justru akan merugikannya,” kata Erdogan.
Menurut sebagian sumber yang dimaksud diwawancarai Bloomberg, Opini pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah bahwa pusat gravitasi geopolitik sedang bergeser dari negara-negara maju. Dorongan diplomasi baru negara ini mencerminkan aspirasinya untuk membina hubungan dengan semua pihak pada dunia multipolar.
“sambil tetap saja memenuhi kewajibannya sebagai anggota utama Pakta Keamanan Atlantik Utara (NATO)” kata merekan dilaporkan oleh Bloomberg, diambil (3/9/2024).
Berada di tempat wilayah Eropa kemudian Asia, Turki mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS beberapa bulan lalu di area berada dalam rasa frustrasi berhadapan dengan kurangnya kemajuan di upayanya untuk bergabung dengan Uni Eropa yang mana telah lama berlangsung puluhan tahun.
“Tawaran yang dimaksud juga disebabkan oleh perpecahan dengan sesama anggota NATO pasca Turki mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia pasca invasi mereka ke negara Ukraina pada tahun 2022,” tambah sumber tersebut.
Pengelompokan BRICS, yang digunakan diambil dari nama Brasil, Rusia, India, Tiongkok, serta Afrika Selatan, mencakup beberapa negara mengalami perkembangan terbesar. Komunitas ini mendapat empat anggota baru pada awal tahun ini ketika Iran, Uni Emirat Arab, Ethiopia serta Mesir bergabung di kelompok tersebut. Arab Saudi diundang untuk bergabung, meskipun kerajaan yang dimaksud belum melakukannya.
Perluasan tambahan lanjut kelompok ini dapat dibahas pada pertemuan puncak di area Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober, kata sumber tersebut. Malaysia, Thailand, juga sekutu dekat Turki, Azerbaijan, termasuk di area antara negara-negara lain yang digunakan ingin bergabung.
BRICS mengatakan dirinya sebagai alternatif terhadap apa yang tersebut anggotanya anggap sebagai lembaga yang didominasi negara-negara Barat seperti Bank Global kemudian Dana Moneter Internasional. Anggota baru berpotensi mendapatkan akses terhadap pembiayaan melalui bank pengerjaan juga memperluas hubungan kebijakan pemerintah lalu perdagangan mereka.
Partai Keadilan dan juga Pembangunan yang dimaksud dipimpin oleh Erdogan sudah pernah lama menuduh negara-negara Barat menggagalkan aspirasi Turki untuk mencapai swasembada sektor pertahanan juga sektor ekonomi yang tersebut kuat. Presiden telah terjadi berulang kali menyerukan perombakan Dewan Keselamatan PBB untuk memperluas lima anggota tetapnya, dan juga menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang mana dibentuk oleh Rusia lalu Tiongkok sebagai saingan NATO.