46.000 Pekerja Diterjang Badai PHK, Korban Terbanyak Jateng kemudian Ibukota Indonesia

Photo of author

By Amirah Rahimah

JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan sebanyak 46.240 pekerja pada seluruh Indonesia mengalami pemutusan hubungan kerja ( PHK ) sepanjang Januari hingga Agustus 2024 meningkat 7,87% dibandingkan periode yang dimaksud identik tahun sebelumnya. Korban PHK paing banyak terjadi di area Jawa Tengah, Ibukota Indonesia serta Banten.

“Bulan Agustus kemarin, Jawa Tengah masuk nomor satu tertinggi PHK-nya. Diikuti DKI Jakarta, lalu Banten,” ungkap Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial lalu Keamanan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri ketika ditemui di tempat Kompleks DPR RI, Awal Minggu (2/9/2024).

Baca Juga: PP 28 Tahun 2024 tentang Zonasi Iklan Rokok Dinilai Berpotensi Picu PHK Massal

Dia mengatakan, pada Jateng sektor yang digunakan terdampak secara dominan yakni lapangan usaha manufaktur yang mana padat karya.

“Untuk pada Jateng, sektor bilang terdampak PHK yakni manufaktur, tekstil, garmen kemudian alas kaki,” ucap Indah.

Lebih lanjut, DKI Ibukota menjadi provinsi kedua terbanyak PHK setelahnya Jawa Tengah yakni di dalam Ibukota mencapai 7.400 orang lebih.

“Kalau dalam DKI Ibukota kebanyakan jasa seperti restoran, kafe, Itu jasa banyak totalnya 7.400 lebih,” ungkap Indah.

Baca Juga: Waduh! Menaker Akui Angka PHK Meningkat, 46 ribu Pegawai Sudah Dirumahkan

Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tempat Indonesia hingga Agustus 2024 mencapai 46.240 orang.

Kemnaker sedang melakukan mitigasi melawan maraknya PHK massal dari beberapa bidang di area Indonesia. Dia menyebutkan upaya mediasi juga dijalankan untuk menekan total bilangan bulat PHK yang dimaksud terus meningkat ketika ini.

“Memang kita berbagai mengalami, akhir-akhir ini berbagai mengalami PHK,” katanya.

Leave a Comment