JAKARTA – Akademisi dan juga pengamat politik, Rocky Gerung menilai keretakan hubungan antara Prabowo Subianto serta Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) merupakan sunnatullah. Rocky menjelaskan, pada dasarnya setiap ada yang datang, maka pastilah ada yang digunakan pergi.
“Setiap in coming setiap saat ada yang mana out going, itu dasarnya,” kata Rocky ketika hadir dalam acara Rakyat Bersuara bersatu Aiman Witjaksono di dalam iNews, Selasa (27/8/2024).
“Prabowo in coming, Jokowi out going. Ya pasti kimianya lepas. Kan ga mungkin saja yang mana in coming itu masih nempel pada yang dimaksud out going,” tambahnya.
Rocky mengatakan, bahwa isu keretakan Prabowo serta Jokowi ini adalah sesuatu yang digunakan masuk akal bahkan sudah ada menjadi ketetapan Tuhan.
“Bukan sekedar logis itu sunnatullah,” tegasnya.
Oleh dikarenakan itu, Rocky menegaskan, bahwa isu yang dimaksud bukanlah untuk mengadu domba kedua tokoh tersebut.
“Buat apa diadu domba sesuatu yang digunakan sudah ada retak. Kan retak itu artinya prospek untuk lepas. Adu domba apalagi, udah mau lepas ngapain diadu domba,” ungkapnya.
Rocky juga menyinggung persoalan bantahan Prabowo yang tersebut menyatakan bahwa hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja. Menurutnya, hal itu menjadi wajar mengingat Prabowo masih menjadi menteri di tempat kabinet Jokowi ketika ini.
“Ya dengan sendirinya bukan perlu diucapkan itu by logic lantaran Prabowo adalah menterinya Jokowi kan ga mungkin saja Prabowo bilang ‘saya udah ga mirip Jokowi’ orang kabinetnya aja belum bubar kok,” katanya.
“Ya disebutkan atau tiada disebutkan pasti berbeda. Kan nggak kemungkinan besar Prabowo itu menilai Jokowi sebagai suhunya. Kalau itu terjadi maka Prabowo adalah periode ketiga Jokowi,” tandasnya.