Francis Ngannou di-KO Anthony Joshua tidaklah membuatnya menyerah. Francis Ngannou menegaskan tiada akan meninggalkan tinju cuma akibat kalah KO dari Anthony Joshua.
Bagi kebanyakan orang, pukulan yang tersebut diterima Francis Ngannou tepat di tempat rahang dari bogeman kanan Anthony Joshua pada bulan Maret lalu sudah ada cukup untuk menciptakan mereka itu tidaklah akan pernah kembali ke tinju. Namun, Francis Ngannou, pribadi seniman bela diri campuran juga mantan juara kelas berat UFC, bukanlah orang biasa.
Ditempa oleh kesulitan, baik dalam masa-masa awal karirnya maupun baru-baru ini, Ngannou memiliki tubuh yang mana berbeda dari kebanyakan orang dan juga oleh akibat itu ia mampu bertarung dengan siapa sekadar – baik di tempat arena MMA maupun di dalam ring tinju.
Karena alasan inilah Ngannou, dalam usianya yang tersebut ke-37, menolak untuk menyerah. Ia menolak untuk menyerah di karir MMA-nya meskipun sempat mencoba tinju, serta ia juga menolak untuk menyerah pada mimpi tinjunya, meskipun ia dikalahkan di dua ronde oleh Joshua.“Saya bukan pernah meninggalkan MMA. Saya juga tak meninggalkan tinju,” kata Ngannou untuk BBC Sport.
Pada tanggal 19 Oktober, Ngannou akan kembali ke MMA, seperti yang dimaksud telah lama diperkirakan, pada sebuah pertarungan kelas berat melawan Renan Ferreira. Namun, meskipun kembali ke arena yang digunakan telah dikenalnya, ia menegaskan bahwa langkah terbarunya ini tak akan mengakhiri perjalanan tinjunya. “Saya tidaklah akan kembali ke MMA, saya tiada pernah meninggalkan MMA. Itulah kebingungannya,”ujarnya.
Sebelum ia kalah melawan Joshua dengan gaya yang mana spektakuler, Ngannou mengejutkan dunia tinju dengan penampilan memukau ketika kalah hitungan pada 10 ronde melawan Tyson Fury pada bulan Oktober lalu. Ia tak hanya saja menekan Fury sampai titik darah penghabisan pada di malam hari itu, serta belaka kalah melalui tindakan terbelah, namun ia juga menjatuhkan mantan juara dunia kelas berat yang disebutkan dengan pukulan hook pada ronde ketiga.
Tentu saja, sifat dramatis dari momen tersebut, juga keberanian yang digunakan ia tunjukkan selama 10 ronde melawan pria yang digunakan diperkirakan akan mempermainkannya, menghasilkan sejumlah orang, bahkan para penggemar tinju, menggalakkan petinju dengan syarat Kamerun ini untuk terus mempraktikkan “seni yang digunakan mulia” ini serta bertarung melawan Joshua di area pertandingan kedua.
Kini kita memasuki bulan Agustus lalu kita masih harus meninjau apakah Ngannou akan masih memegang teguh janjinya serta kembali ke ring tinju di dalam masa depan. Yang pasti, apabila ia tidak ada mengetahui perbedaan antara kedua olahraga ini (tinju juga MMA) sebelum bertarung melawan Joshua, Francis Ngannou, yang dimaksud memiliki rekor 0-2 sebagai petinju, sekarang sudah pernah mengetahuinya.