Miliarder Kripto Naik Pesat, Kini Ada 28 Orang dalam Seluruh Bumi

Photo of author

By Askanah Ratifah

JAKARTA – Jumlah individu secara global, yang digunakan memegang USD1 jt atau tambahan di aset mata uang kripto sudah pernah meningkat sebesar 95% sejak 2023. Tercatat juga lebih banyak dari setengahnya berinvestasi pada Bitcoin , menurut laporan terbaru.

Crypto Wealth Report 2024, yang disusun oleh “spesialis migrasi kekayaan juga penanaman modal internasional” yang mana berbasis dalam London, Henley & Partners, juga menunjukkan peningkatan 89% pada total nilai lingkungan ekonomi aset kripto , dari USD1,2 triliun tahun lalu menjadi USD2,3 triliun.

Lonjakan yang disebutkan dikaitkan dengan modal yang mengalir ke Bitcoin lalu Ethereum dari pemodal institusional. “Lanskap cryptocurrency tahun 2024 miliki sedikit kemiripan dengan pendahulunya,” kata Dominic Volek dari Henley & Partners pada sebuah pernyataan.

Ia juga menekankan, bahwa “persetujuan yang dimaksud telah terjadi lama ditunggu-tunggu dari spot Bitcoin juga Ethereum ETF (dana yang diperdagangkan pada bursa) mengurangi semburan modal institusional.”

Menurut laporan tersebut, ada 172.300 individu yang memegang aset kripto senilai setidaknya USD1 jt yang tersebut setara Rp15,3 miliar (Rp15.362 per USD) pada 30 Juni tahun ini. Jumlah miliarder Bitcoin terlibat meningkat sebesar 111% menjadi 85.400.

Ada 325 individu yang tersebut memiliki kepemilikan kripto senilai USD100 jt atau lebih, meningkat 79% dibandingkan tahun 2023. Bahkan “kelompok langka” miliarder kripto tumbuh pesat sebesar 27% menjadi 28 orang di dalam seluruh dunia.

Dari enam miliarder kripto pendatang baru di satu tahun terakhir, lima dalam antaranya berasal dari Bitcoin. Kepala penelitian di area New World Wealth yang dimaksud berbasis pada Afrika Selatan, Andrew Amoils menggarisbawahi, dominasi Bitcoin yang punya daya tarik bagi pemodal jangka panjang yang mana membeli dengan jumlah keseluruhan besar.

Sementara itu penanam modal cryptocurrency, Lark Davis seperti dilansir RT mengklaim bahwa Ethereum adalah “aset kunci” pasar.

Henley & Partners yang dimaksud mengkhususkan diri di “lokasi kemudian kewarganegaraan melalui investasi” mengatakan, telah terjadi mengamati “peningkatan yang digunakan signifikan” di penanam modal kripto yang ingin bermigrasi tahun ini.

Peringkat negara-negara yang digunakan sangat ramah terhadap teknologi cryptocurrency, tiga tempat teratas di indeks 2024 ditempati oleh Singapura, Hong Kong, juga Uni Emirat Arab, dengan Amerika Serikat lalu Inggris melengkapi menjadi lima besar.

Leave a Comment