JAKARTA – Anies Rasyid Baswedan dipastikan absen pada kontestasi pemilihan gubernur 2024. Mantan Gubernur DKI itu gagal forward pada Pilgub Ibukota tapi juga menolak diusung di dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat.
Tidak majunya Anies pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta cukup mengagetkan. Sebab, Anies yang digunakan menempati ranking pertama elektabilitas calon gubernur (cagub) Ibukota berdasarkan beberapa hasil survei, sempat menjadi rebutan beberapa partai kebijakan pemerintah ketika dinamika pemilihan kepala daerah mulai bergulir. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lalu Partai Nasdem bahkan sudah pernah mendeklarasikan mengusung Anies di area pemilihan gubernur Jakarta. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ibukota juga merekomendasikan terhadap DPP untuk mengusung Anies.
Namun, dinamika kebijakan pemerintah tak selurus dengan harapan. Parpol yang digunakan telah dilakukan mendeklarasikan, mengusung, juga merekomendasikan Anies menganulir langkah politiknya serta mengalihkan dukungan terhadap pasangan lain, Ridwan Kamil-Suswono, bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), gabungan parpol tinggalan Pilpres 2024, pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi harapan bagi Anies untuk melaju ke pemilihan kepala daerah Ibukota Indonesia 2024 pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang aturan ambang batas calon kepala daerah. Komunikasi yang digunakan dibangun dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu menunjukkan sinyal positif. Santer Anies akan berpasangan dengan kader PDIP Rano Karno, mantan Gubernur Banten.
Lagi-lagi, dinamika urusan politik berkata lain. PDIP memutuskan mengusung kader sendiri di area pemilihan gubernur Jakarta. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih Pramono Anung-Rano Karno sebagai cagub-cawagub untuk bertarung melawan kontestan lain, Ridwan Kamil-Suswono serta pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Menanggapi hal itu, Anies mengungkapkan bahwa pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2024 telah terjadi ditutup, Kamis (29/8/2024) malam. pemilihan kepala daerah Ibukota Indonesia dihadiri oleh 1 pasangan cagub-cawagub yang dimaksud dicalonkan oleh 15 partai, lalu satu pasangan dicalonkan oleh 1 partai, juga satu pasangan maju melalui jalur independen.
“Dan saya tak termasuk di tempat dalamnya. Jadi dengan begitu, maka sudah ada final yah bahwa saya tak bergabung di kontestasi Pilgub pada Ibukota Indonesia tahun 2024 ini,” kata Anies pada kanal YouTube-nya, hari terakhir pekan (30/8/2024).
Anies mengaku menerima tawaran mengambil bagian pada kontestasi Pilgub Jawa Barat 2024. Namun, ia memilih tak terlibat pada kontestasi urusan politik di area Jawa Barat tersebut.
“Kemarin juga sebetulnya kita menerima undangan, tawaran untuk terlibat pada kontestasi Pilgub Jawa Barat, kita apresiasi sekali ajakan ini, panggilan ini, tapi dengan mempertimbangkan berbagai faktor, kami mengambil keputusan untuk tak mengikuti kontestasi di area Jawa Barat,” kata Anies.